Simak, 5 Fakta Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Selat Madura, Ini Penyebab dan Kondisi Pilotnya

Simak, 5 Fakta Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Selat Madura, Ini Penyebab dan Kondisi Pilotnya

Ilustrasi - Pesawat TNI AL jatuh di perairan Selat Madura. ANTARA--

SURABAYA, LINGGAUPOS.CO.ID -  Pesawat udara jenis G-36 Bonanza T-2503 dikabarkan jatuh di APBS (Alur Pelayaran Barat Surabaya) pada Rabu 7 September 2022 pagi.

Pesawat milik TNI AL ini karena mengalami kecelakaan saat Konvoi KRI melaksanakan latihan Anti Serangan Udara (Air Defense Exercise).

Pesawat latih TNI ini mengalami kecelakaan setelah sebelumnya pesawat latih T-50i Golden Eagle TNI AU jatuh di Blora pada Juli lalu.

Kabar terbaru, kerangka pesawat jenis G-36 Bonanza T-2503 tersebut telah ditemukan setelah semalam pencarian. Berikut sejumlah fakta yang dirangkum JPNN Jatim seputar pesawat TNI AL jatuh di Selat Madura.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pesawat G-36 Bonanza T-2503 Milik TNI AL Jatuh di Surabaya

1. Armada evakuasi yang cukup besar dikerahkan Kepala Dinas Penerangan (Dispen) Koarmada II Letkol Asep Aryansyah menyampaikan TNI AL mengerahkan tujuh kapal perang RI (KRI), satu Pesud CN235, dua helikopter, dua KAL, dua Tim Kopaska, dan dua Tim Penyelam.

“Kegiatan SAR dipimpin langsung oleh Pangkoarmada II dan Komandan Guspurla Koarmada II,” ujar Asep melalui siaran persnya, Rabu 7 September 2022.

2. Hilang kontak setelah 10 menit lepas landas Pesawat itu mengalami kecelakaan saat melaksanakan latihan antiserangan udara atau air defence exercise (adex) dengan unsur KRI-KRI di jajaran Koarmada II.

Terkait dengan kronologi, yakni pada Rabu 7 September 2022 pukul 08.45 WIB, pesawat latih milik TNI AL tersebut lepas landas (take off) dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub. Pada pukul 08.55 WIB, pesawat latih milik TNI AL Jenis Bonanza G-36 ini lost contact di Perairan Laut Selat Madura dan dinyatakan jatuh pada pukul 09.30 WIB.

BACA JUGA:Hukuman Dikurangi, Alex Noerdin cs Siap Ajukan Kasasi

3. Kerangka dan puing pesawat ditemukan di kedalaman laut Pada sore lalu, Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan mengatakan tim evakuasi telah mendeteksi titik jatuh pesawat itu.

"Sampai sore, perkembangan di lapangan telah menemukan titik jatuhnya pesawat yang diduga kerangka pesawat. Saat ini, masih proses untuk melaksanakan penyelaman," katanya, Rabu (7/9). Perkembangan pencarian pun dikabarkan lagi pada Kamis 8 September 2022 pagi ini.

Pangkoarmada II Laksda TNI Hutabarat menyatakan telah menemukan lokasi pesawat jatuh yang karam di bawah permukaan air.

“Saat ini, situasi yang terjadi ialah kami sudah menemukan pesawat yang berada kurang lebih 15 meter di bawah permukaan laut,” kata Laksda Hutabarat.

4. Kondisi prajurit awak pesawat masih misteri Laksda Hutabarat menyatakan pihaknya segera mengupayakan pengangkatan terhadap pesawat. "Saat ini kami upayakan mengangkat pesawat tersebut," tegas Hutabarat. Barulah kemudian, pihaknya mencari dua awak pesawat, yakni pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti yang juga belum ditemukan.

BACA JUGA:Anak Soimah, Santri Gontor yang Tewas Diautopsi, ini Hasilnya

5. Penyebab jatuhnya pesawat belum bisa dipastikan Danpuspenerbal Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan mengaku TNI ALt masih mendalami kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat melalui tim investigasi yang telah diturunkan.

Menurutnya, penyebab jatuhnya pesawat baru dapat diketahui setelah pesawat tersebut ditemukan dan dilakukan identifikasi.

"Kemungkinan sampai penyelam yang melaksanakan pertolongan benar-benar dapat menemukan dan melaporkan kondisi penerbang. Awak pesawat ada dua orang, pilot dan kopilot," ujar Dwika. (antara/mcr23/faz/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: