Empat Anggota HMI Terluka Akibat Bentrok Demo Tolak Kenaikan BBM di Bengkulu
Demo mahasiswa dari HMI di Bengkulu menolak kenaikan harga BBM--rakyatbengkulu.com
BENGKULU, LINGGAUPOS.CO.ID - Empat orang mahasiswa yang merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu terluka saat demo menolak kenaikan harga BBM, Rabu, 31 Agustus 2022.
Keempat mahasiswa yang terluka, dilaporkan satu diantaranya pingsan.
Demo ini ricuh lantaran seluruh massa aksi yang memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Kericuhan dan aksi saling pukul terjadi antara mahasiswa dengan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya aksi di depan pintu masuk kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:4 Orang Penjudi Higgs Domino Ditangkap
Awalnya sempat terjadi selisih paham dan kericuhan, namun kericuhan berujung pada aksi saling pukul yang terjadi antara kedua belah pihak.
Massa yang kalah jumlah kemudian lari kocar-kacir.
Adapun mahasiswa yang terluka, adalah:
Diantaranya Fadil mengalami luka memar di bagian dada.
BACA JUGA:Gempa Bumi Penonton Bioskop Ketakutan, Ada yang Ketinggalan Sendal
Kemudian, Handi sempat pingsan dan dikabarkan mengalami 4 jahitan di bagian kepala serta dilarikan ke rumah sakit.
Fauzan mengalami luka ringan di bagian pelipis dan Aldi Boy mengalami luka di bagian pelipis.
Kondisi terakhir massa demo saat ini masih bertahan di halaman kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Sementara petugas kepolisian juga masih bertugas mengamankan aksi di lokasi.
BACA JUGA:Gempa Bumi di Bengkulu Dirasakan Hingga ke Ujung Kulon
Meski sempat berlangsung ricuh, demo tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Rabu, 31 Agustus 2022 telah kembali kondusif.
Aksi sempat ricuh lantaran seluruh massa demo memaksa untuk masuk ke dalam gedung DPRD Provinsi Bengkulu bertemu dengan anggota dewan.
Tujuannya untuk membahas Naskah Kajian Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu terkait penolakan kenaikan harga BBM.
Dalam demo yang digelar di depan Gedung Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Rabu, 31 Agustus 2022 tersebut, massa menggelar orasi dengan membentangkan spanduk penolakan dan atribut aksi.
BACA JUGA:Pria Asal Lubuklinggau Ditemukan Tak Bernyawa di Belitung
Demo bahkan berlangsung hingga masuk ke dalam halaman kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Massa sempat terlibat ricuh dan aksi saling pukul dengan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan aksi.
Dalam kericuhan tersebut dikabarkan sebanyak tiga orang pendemo mengalami luka di bagian kepala hingga dada.
Saat ini situasi di lokasi demo sudah mulai kondusif. Pascaricuh massa demo kemudian menggelar briefing di lokasi membahas tindak lanjut aksi.
Lantaran dalam demo tersebut, massa belum sempat menyampaikan poin-poin tuntutan karena kericuhan lebih dulu terjadi.
BACA JUGA:Buronan Sadis dari Muratara Dilumpuhkan, Leher Korbannya Nyaris Putus
Berikut poin tuntutan HMI Cabang Bengkulu dalam aksi demo yang digelar tersebut. Diantaranya HMI Cabang Bengkulu menuntut pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi.
HMI Cabang Bengkulu mendesak pemerintah meninjau kembali rancangan APBN 2022.
HMI Cabang Bengkulu menuntut lembaga pemerintah terkait untuk menangkap dan menindak tegas mafia migas yang menyebabkan kebocoran BBM bersubsidi.
Selain itu, HMI Cabang Bengkulu menuntut menteri BUMN, menteri ESDM, dan direktur utama Pertamina untuk bertanggung jawab atas permasalahan BBM bersubsidi.
BACA JUGA:Bejat, Guru Ngaji Cabuli Lima Anak Didiknya
Serta menuntut DPRD Provinsi Bengkulu untuk mengakomodir keresahan masyarakat terkait kenaikan BBM bersubsidi.
Selain membawa sejumlah poin tuntutan dalam naskah kajiannya, adapun pernyataan sikap HMI dalam aksi tersebut antara lain HMI Cabang Bengkulu menolak rencana kenaikan BBM bersubsidi.
HMI Cabang Bengkulu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyuarakan penolakan atas rencana kenaikan BBM bersubsidi.
Serta HMI Cabang Bengkulu mengecam tindakan mafia migas yang menyebabkan kebocoran BBM bersubsidi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rakyatbengkulu.com