Gempa, Belum Ada Laporan Korban di Empat Lawang

Gempa, Belum Ada Laporan Korban di Empat Lawang

Lokasi gempa bumi yang terjadi Selasa 23 Agustus 2022 malam--

Berdasarkan rilis Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, berikut daerah yang juga merasakan gempa:

BACA JUGA:Borneo FC Taklukan Dewa United 3-0

Kaur dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Liwa dengan skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). 

Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong dan Enggano dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

BACA JUGA:Baznas Lubuklinggau Salurkan Beasiswa dan Bedah Rumah

Kota Bengkulu, Muko-muko, Argamakmur, Manna, Putri Hijau, Musi Rawas , OKU Selatan, Lubuklinggau, Lahat dan Pagar Alam dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Martapura, Panimbang, Kecamatan Ngaras, Bandar Lampung, Muara Dua, Semaka, Pematang Sawah dan Palembang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Bayah, Malingping, Ujung Kulon, Kec. Pesisir Tengah, Labuan dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

BACA JUGA:Sudah Damai Rp150 Juta, Istri Tahanan Tewas di Lubuklinggau Minta Pelaku Dihukum Ringan

Kerinci, Padang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). 

Masih menurut Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami dan memiliki parameter update dengan magnitudo M6,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,22° LS ; 102,95° BT. 

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_  )," tulis Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam rilisnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: