Hattrick La Nina Tiga Tahun Berturut-turut Sebabkan Musim Kemarau Datang Terlambat

Hattrick La Nina Tiga Tahun Berturut-turut Sebabkan Musim Kemarau Datang Terlambat

BACA JUGA:10 Lagi Idul Adha, Karena PMK Harga Kambing Kurban Naik

Fenomena Gelombang Rosby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui wilayah Indonesia.

Angin timuran yang bertiup di wilayah Indonesia relatif lebih kuat dibanding klimatologisnya, kecuali wilayah Sumatera bagian Selatan, Kalimantan bagian barat hingga selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua bagian tengah hingga selatan.

Kondisi ini, juga diperparah oleh adanya daerah konvergensi yang merupakan pola-pola pusaran angin di wilayah perairan barat Sumatera dan sekitar Kalimantan yang membentuk daerah belokan (konvergensi) yang menyebabkan pengangkatan uap-uap air yang membantu proses pembentukan awan.

Sifat hujan berkisar normal hingga atas normal yang berarti curah hujan akan sama atau lebih tinggi dari biasanya pada periode yang sama dengan rata-ratanya. 

BACA JUGA:Dies Natalis Ke-35 Unpari Sukses, Kualitas Tidak Perlu Diragukan

Pada ZOM 35 dan ZOM 36 di sebagian kecil Palembang bagian Timur, Sebagian Ogan Komering Ilir bagian Barat hingga Selatan, Sebagian kecil Banyuasin bagian Selatan, Ogan Ilir bagian Selatan, OKU Timur bagian Utara menunjukkan adanya penurunan curah hujan pada bulan Mei Dasarian I, namun adanya kondisi dinamika atmosfer di atas mengakibatkan kenaikan curah hujan sehingga tidak dapat memenuhi kriteria musim kemarau. 

Kondisi-kondisi dinamika atmosfer tersebut akan diikuti oleh peningkatan curah hujan di wilayah Sumatera Selatan. Dampak turunan dari meningkatnya curah hujan adalah terdapat potensi terjadinya genangan, banjir, dan tanah longsor. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: