ODGJ yang Membunuh Pelajar Pernah Dipasung, Tapi Dilarang Dinas Sosial

ODGJ yang Membunuh Pelajar Pernah Dipasung, Tapi Dilarang Dinas Sosial

LINGGAUPOS.CO.ID - Kades Biaro Lama, Yusuf Alfian menjelaskan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang melakukan pembunuhan, yakni Dedi Irwansyah (38) sudah pernah menikah dan memiliki seorang anak. 

Dedi dijelaskannya dinyatakan ODGJ setelah dewasa, sekitar tahun 2007-2008 lalu. Dedi sudah menikah dan sudah memiliki satu orang anak. 

Namun sejak ia menderita ODGJ ia sudah diceraikan, dan anaknya dibawa oleh mantan isterinya ke Jambi. 

Baca Juga: Ayah Korban Pembunuhan ODGJ: Saya Tidak Terima, Keluarga Harus Bertanggungjawab

Di rumah ia tinggal bersama ibu dan dua adiknya. Sementara ayahnya sudah meninggal dunia. 

Dedi juga pernah dirawat Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Bengkulu selama lebih kurang setahun. Namun sudah diperbolehkan pulang juga sekitar 1 tahunan lalu. 

"Memang Dedi pernah dipasung, takut saja mengganggu warga lainnya. Tapi dilarang oleh Dinas Sosial, makanya dilepas," ungkapnya. 

Baca Juga: Sadis, ODGJ di Muratara Gebuki Pelajar Hingga Tak Bernyawa

Untuk kedua keluarga, ia memastikan sudah dikoordinasikan dan insya allah berdamai. 

Sementara itu, sebelum melakukan pembunuhan, yakni Kamis (16/6/2022) pukul 13.00 WIB ada pedagang karpet keliling. Tiba-tiba Dedi mengamuk dan menghancurkan motor penjual tersebut. Sementara pedagang karpet berhasil lari.

"Dedi ini jarang mengamuk, makanya pas tahu kejadian ini kami terkejut. Tapi memang kalau dengan orang luar dari desa kami, dia baru ngamuk," ungkap Yusuf.

Ketika mau pulang, Dedi melihat ada korban Pino Saputra (14) dan kedua temannya duduk di bawah pohon sambil bermain ponsel. Dedi lagi-lagi mengamuk di sana. 

Kedua teman Pino berhasil lari, sementara Pino belum sempat lari. Akhirnya Pino pun tewas. Ia pun sudah dimakamkan.

"Selain Dedi saat ini di Desa Biaro Lamo masih ada satu ODGJ, perempuan warga asal dari Kota Lubuklinggau. Yang bersangkutan tidak pernah ngamuk ke masyarakat lain. Namun untuk keamanan dia sering dikurung. Kalaupun keluar hanya keluyuran tidak menganggu warga. Saat ini pihak puskesmas dan Dinsos juga terus memantau," tambahnya. (cw02) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: