Penggunaan AI Berlebih Ancam Ketersediaan Air Bersih
Muhammad Deliako Dirdhavrata Vrata--
Menurut saya, perkembangan kecerdasan buatan (AI) saat ini ibarat dua sisi mata uang: di satu sisi menjanjikan efisiensi dan kemajuan luar biasa, namun di sisi lain menyimpan risiko serius terhadap keberlanjutan sumber daya alam, khususnya air bersih.
Isu ini sering luput dari perhatian publik karena AI kerap dipersepsikan sebagai teknologi “tak berwujud”, padahal di baliknya terdapat pusat data raksasa yang sangat bergantung pada air dan energi.
Ketika pusat data terus tumbuh tanpa perhitungan ekologis, air—yang seharusnya menjadi hak dasar manusia—justru berpotensi dialihkan untuk menopang kebutuhan industri teknologi.
BACA JUGA:Revitalisasi Semangat Kebangsaan di Era Media Sosial
Kekhawatiran ini semakin relevan ketika pembangunan infrastruktur AI dilakukan di wilayah yang sudah mengalami tekanan air.
Pengambilan air tanah dan air permukaan secara masif bukan hanya mengancam ketersediaan air bagi masyarakat lokal, tetapi juga merusak keseimbangan ekosistem jangka panjang.
Lebih jauh lagi, ketergantungan AI pada energi dalam jumlah besar turut memperparah persoalan, karena sistem pembangkit listrik konvensional masih sangat boros air.
Jika tidak dikendalikan, AI dapat memperlebar ketimpangan: teknologi canggih berkembang pesat, sementara masyarakat sekitar justru kesulitan mendapatkan air bersih.
BACA JUGA:Kades Demo Kemenkeu, Dana Desa: Alat Pemerataan Pembangunan, Bukan Pemicu Kegaduhan
Karena itu, saya berpendapat bahwa kemajuan AI tidak boleh dilepaskan dari prinsip keadilan ekologis dan keberlanjutan.
Inovasi teknologi seharusnya berjalan seiring dengan efisiensi penggunaan air, pemanfaatan energi terbarukan, serta regulasi yang melindungi kepentingan publik.
AI semestinya menjadi solusi bagi masalah manusia, bukan sumber masalah baru. Tanpa komitmen etis dan kebijakan yang tegas, kemajuan AI justru berisiko memperdalam krisis air bersih global yang saat ini sudah berada pada titik mengkhawatirkan.
*) Penulis adalah Mahasiswa Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
