Tantangan Guru Masa Kini: Mengembalikan Makna Belajar
Putra Setio Noviansyah--
Oleh: Putra Setio Noviansyah *)
Pendidikan bagi saya adalah fondasi terpenting dalam membangun kualitas manusia dan masa depan bangsa.
Pendidikan bukan sekadar proses belajar di sekolah, bukan hanya hafalan teori atau nilai di rapor, tetapi merupakan usaha untuk membentuk cara berpikir, karakter, dan kemampuan seseorang agar bisa hidup bermakna di tengah masyarakat.
Saat ini, pendidikan memiliki tantangan yang semakin kompleks. Perkembangan teknologi membuat informasi sangat mudah diakses, tetapi tidak semuanya dapat disaring oleh peserta didik.
BACA JUGA:Kebijakan Lingkungan 2025: Antara Ambisi dan Realitas
Karena itu, pendidikan modern seharusnya tidak hanya fokus pada pelajaran akademik, tetapi juga pada kemampuan berpikir kritis, etika digital, dan pengembangan nilai-nilai moral.
Guru memiliki peran besar sebagai pembimbing, bukan hanya pemberi materi.
Saya juga melihat bahwa pendidikan ideal adalah pendidikan yang adil dan merata. Tidak seharusnya ada anak yang kehilangan kesempatan belajar hanya karena masalah ekonomi, jarak, atau fasilitas.
Pemerataan akses pendidikan menjadi hal yang sangat penting agar semua generasi bisa berkembang tanpa hambatan.
BACA JUGA:Pengaruh Ekonomi Digital dan Gig Economy Terhadap Generasi Z
Selain itu, kurikulum sudah seharusnya relevan dengan perkembangan zaman, termasuk menyiapkan siswa untuk dunia kerja, kewirausahaan, dan kemampuan hidup.
Pendidikan juga perlu memberikan ruang bagi minat dan bakat. Setiap anak itu unik; tidak semuanya cocok dengan pola belajar yang sama.
Kalau pendidikan lebih fleksibel dan mampu menghargai perbedaan individu, maka hasilnya akan lebih optimal.
Siswa tidak hanya menjadi pintar secara akademik, tetapi juga percaya diri, kreatif, dan mandiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
