Akhirnya perayaan malam Nisfu Syaban pun menjadi viral, tetapi orang-orang berbeda pandangan mulai menanggapinya.
Sebagian dari mereka menerima, dan sebagian lainnya mengingkarinya. Mereka yang mengingkarinya adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka Atha’ dan Ibnu Abi Malikah.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha’ Madinah menukil pendapat bahwa, perayaan malam nisfu syaban seluruhnya adalah bid’ah. Ini juga merupakan pendapat Mazhab Maliki dan ulama lainnya.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa awal mula yang memulai adanya peringatan malam Nisfu Syaban adalah segolongan ulama Tabi’in daerah Syam.
BACA JUGA:Malam Nisfu Syaban Penuh Kemuliaan, Begini Kisah Bersejarah yang Terjadi Pada Malam Itu
Dalam arti, peringatan malam Nisfu Syaban belum ada pada zaman Rasulullah dan Sahabat, baru ada pada zaman Tabi’in.
Peringatan malam Nisfu Sya’ban yang kini diamalkan itu dasarnya adalah mengikuti perbuatan segolongan ulama Tabi’in negeri Syam atau kini dikenal dengan Negara Suriah.
Selain itu, meskipun adanya perbedaan pendapat ulama mengenai teknis menghidupkan malam nisfu syaban.
Sebagian ulama mengatakan sunah dikerjakan secara berjamaah, sebagian lain memakruhkan secara berjamaah, namun jika pelaksanaannya sendiri tidak makruh.
BACA JUGA:Inilah 7 Cara Agar Tidak Mengantuk Selama Ramadan 2024, Segar Selalu dan Terjaga Hingga Berbuka Tiba
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai sejarah awal mula adanya peringatan malam nisfu syaban, kurang dan lebih silakan dikoreksi. Semoga ulasan ini bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.