“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,” ujar Rifandi.
Dirinya juga mengatakan, untuk status dari Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada.
Selain itu, mengharapkan masyarakat untuk tidak mendekat ke wilayah yang rawan berdampak erupsi.
Apabila keluar rumah masyarakat diminta untuk menggunakan topi, kaca mata, jaket, dan masker, sebab masih ada hujan abu yang terbawa oleh angin.
BACA JUGA:8 Wisata Pantai di Padang Sangat Menakjubkan, Sangat Cocok Untuk Liburan
Selain itu dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengatakan ada sebanyak 75 pendaki tengah berada di puncak Gunung Marapi pada saat gunung mengalami erupsi.
Diketahui para pendaki itu menaiki Gunung Marapi pada Sabtu, 2 Desember lalu di dua pos yang dikelola oleh BKSD Sumbar.
Dian Indriati selaku Plh Kepala BKSDA Sumbar menyebut 75 pendaki itu menaiki Gunung Marapi di jalur Batu Palano dan Koto Baru yang berada di Kabupaten Agam.
Saat ini para pendaki tengah dalam tahap evakuasi oleh tim gabungan serta masyarakat setempat. Dan sudah ada 28 pendaki diketahui sudah turun.
BACA JUGA:Budidaya Tanaman Obat Memiliki Khasiat Baik untuk Kesehatan Tubuh, ini 5 Tahapannya
Rinciannya 57 orang itu masuk melalui jalur Batu Palano. Sementara untuk Koto Baru ada 13 orang.
Dian juga menjelaskan jalur pendakian Gunung Marapi sudah ditutup.
Erupsi gunung Marapi mengalami erupsi sekitar pukul 14.54 WIB.
Pihak PVMBG Pos Pengamatan Gunung Marapi menyebut durasi letusan Gunung Marapi terjadi selama 4 menit 41 detik dengan ketinggian dari erupsi mencapai 30 mm. (*)