Saat anak cucuk Puyang mendengar dan ingin membuka jendela, tiba-tiba terdengar suara “Tidak usah dibuka jendelanya, nanti kamu takut” dan dijawab oleh anak cucu Puyang Kecik ini dengan jawaban “Iya”.
Di pagi harinya, saat di hendak ingin keluar, tiba-tiba mendapati jejak kaki harimau di sekililing rumahnya jejak kaki harimau itu selebar tudung saji.
Karena takut akhirnya dia memanggil warga desa untuk membantu mencabut tanamannya.
Karena kejadian tersebut sampai sekarang aturan desa Babatan ini masih ditaati oleh masyarakat desa ini.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Anime Romance Terbaik, yang Lagi Kasmaran Merapat
Cerita legenda di setiap daerah pasti memiliki kisah misterinya, Legenda di Sumatera Selatan ini tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota dengan versi yang sesuai dengan kondisi masyarakat dan alam sekitar.
Sebagaimana dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari laman kemdikbud.go.id, legenda di Sumatera Selatan pertama yakni antu banyu, dalam bahasa Indonesia hantu air.
Cerita antu banyu tidak terlepas dari kondisi geografis daerah tersebut yang memiliki banyak sungai.
Semua sungai bermuara ke sungai Musi, yang memiliki panjang 750 KM, membentang dari sumber mata airnya di daerah Kepahiang Bengkulu, melintasi 17 Kabupaten/Kota, hingga bermuara ke laut menuju Selat Bangka.
BACA JUGA:Ini Alasan, Kenapa Si Pahit Lidah Dikhianati, Ditolak Tayang Torek di Lubuklinggau
Di tengah masyarakat yang mendiami sepanjang aliran sungai cerita antu banyu begitu terkenal.
Cerita ini melekat sejak lama. Makanya tak heran, meski hanya mitos tapi antu banyu seperti nyata.
Ada dua versi mengenai awal mula munculnya antu banyu.
Kisah mengenai putra mahkota kerajaan yang menderita bau badan, menikah dengan putri dari negeri seberang.
BACA JUGA:Selain Si Pahit Lidah, Lubuklinggau Pernah Ada Pendekar Bujang Kurap, Hebat Mana?
Pangeran ini badannya berbau amis yang kuat sekali, sehingga banyak yang menjauhi dan enggan menikah dengannya.