Tugasnya sekarang mengumpulkan banyak bekal pengetahuan sebagai calon pewaris tahta kerajaan. Berilmu tinggi, baik ilmu kesakitan, maupun ilmu tentang pemerintahan.
Pilihan hidup tidak segera mempersunting seorang gadis menjadikan Linggau dijuluki “bujang tua”.
Namun demikian, julukan tersebut tidaklah menjadikan Linggau surut dari keputusan yang diambil.
BACA JUGA:Wajib Tahu, ini Sejarah Singkat Terbentuknya Paskibraka Indonesia
Dia tetap dengan sikapnya, menimba banyak pengalaman serta memilih untuk tidak segera menikah.
Apalagi, dia memiliki Dayang Torek, adik perempuannya yang cantik jelita.
Kecantikan dayang torek tersebar sampai ke kerajaan tetangga. Linggau sangat menyayangi Dayang Torek.
Dia sadar bahwa Dayang Torek adalah incaran setiap pemuda di kerajaan bahkan oleh mereka yang berasal dari kerajaan tetangga tersebut.
BACA JUGA:Wajib Tahu, 5 Sejarah Kelam di Balik 5 Perlombaan Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
Karena itu, tanggung jawabnya adalah melindungi Dayang Torek. Linggau tidak mencemaskan setiap pemuda yang ada di kerajaan.
Sebaliknya, gelagat kurang baik justru muncul dari para raja dan pangeran sakti yang berasal dari kerajaan tetangga.
Mereka mengincar Dayang Torek dan tentunya akan menempuh segala cara untuk dapat mempersuntingnya.
Kecantikan Dayang Torek terengar oleh sang pendekar sakti yang bernama Si Pahit Lidah.
BACA JUGA:17 Agustus Lebih Asyik Ada Karnaval Budaya, Berikut Sejarah dan Contoh Pelaksanaannya
Sesuai dengan namanya, Si Pahit Lidah memiliki sumpah yang sakti.
Perkataan Si Pahit Lidah adalah kenyataan pahit bagi setiap yang mendengarnya.