Selanjutnya Tol Sulawesi dengan panjang 61,46 Km dan Tol Pulau Bali sepanjang 10,07 Km.
Dari total jumlah jalan tol 2.760 Km terdiri dari 71 ruas jalan dioperasikan 49 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Nah, sepanjang ruas jalan tol yang dibangun, ada lebih kurang 104 unit rest area untuk tempat istirahat pengguna jalan tol.
*5 Alasan Kenapa Jalan Tol Trans Sumatera Gunakan Teknologi Tahan Gempa LRB
BACA JUGA:Pria ini Dicegat di Tanah Periuk Musi Rawas, Masalahnya Sangat Serius
Pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menggunakan teknologi konstruksi tahan gempa Lead Rubber Bearing (LRB).
Ada 5 alasan kenapa jalan Tol Trans Sumatera menggunakan teknologi tahan gempa. Salah satunya sama seperri diharapkan pasangan pengantin baru yakni Tahan Lama.
Teknologi LRB merupakan bantalan karet inti timbal yang memiliki peran penting untuk meningkatkan ketahanan struktur jembatan.
Di Sumatera Selatan sendiri tengah dibangun beberapa ruas jalan tol menghubungkan kabupaten/kota.
Yakni Tol Palembang-Indralaya kini telah berfungsi secara keseluruhan, Tol Indralaya-Prabumulih baru selesai dikerjakan.
Kemudian Tol Palembang-Betung-Jambi dalam tahap pengerjaan. Lalu tol Prabumulih-Muara Enim-Lubuklinggau dimulai 2024.
Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus berkomitmen dalam pemanfaatan transformasi digital untuk proyek konstruksi yang lebih efisien dan cerdas.
Sehingga menghasilkan infrastruktur yang lebih tangguh dan tahan bencana.
Dalam setiap pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai aspek agar Jalan Tol yang dibangun juga berkualitas sebagai prioritas yang utama.