Cerita Rakyat Musi Rawas, Gantikan Posisi Permaisuri Dewi Bungsu, Dehe Enam Sekongkol dengan Hulubalang

Kamis 20-07-2023,22:19 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

BACA JUGA:Pondok Pesantren Uswatun Hasanah Lubuklinggau Laksanakan Manasik Haji, Diikuti 500 Lebih Santri

Satu persatu Dehe Enam jatuh tergeletak bersimbah darah Sang Raja merasa sangat puas telah membalaskan sakit hati istrinya Dewi Bungsu dan Putranya Budak Bosok.  

Sang Raja memerintahkan hulubalangnya untuk membereskan jasad-jasad Dehe Enam yang telah menerima karmanya. 

Ada kegembiraan tersendiri di hati Raja Bunjang Bekorong, karena malam yang akan tiba adalah malam Jum'at.

Sebagaimana janji Dewi Bungsu Pada Budak Bosok putranya akan kembali bertemu di Balai Istana untuk yang terrakhir. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Pastikan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Segera Dibangun, Berikut Rencana Pengerjaannya

Raja sudah menyiapkan syarat yaitu anjing, pisau herder, dan buah pinang. Malam Jum'at yang dinanti pun tiba, malam yang penuh kemisterian. 

Malam yang menjadi penentu kebahagian akan diraih kembali oleh Sang Raja atau malam yang terakhir Raja tidak akan bisa kembali bertemu dengan Dewi Bungsu Istrinya untuk selama-lamanya. 

Detak jantung Sang Raja semakin tak beraturan, sementara pandangan matanya menyebar keseluruh balai Istana.

Ia tidak akan menyia-nyiakan momentum terindah dalam memori kehidupannya. Budak Bosok sudah berada di posisinya di atas gundukan bebatuan taman indah istana, sambil menatap ke langit cerah. 

BACA JUGA:Resmikan Tol Bengkulu, Presiden Jokowi Beri Kabar Baik untuk Tol Lubuklinggau

Seperti biasa suara gemerincing angin menyambut kehadiran Dewi Bungsu yang turun dari langit khayangan.  

Budak Bosok mendekap erat ibunya, demikian juga Dewi Bungsu, keduanya seperti tidak Ingin dipisahkan. Kesempatan ini tidak disia-siakan Sang Raja Bujang Bekorong.

la langsung mencincang ajing menjadi dua bagian dengan darah yang mengucur dan menebarkan buah pinang di hadapan Dewi Bungsu yang tertegun melihat kehadiran suaminya secara tiba-tiba. 

"Dewi Bungsu, kau jangan pergi....! “Suamiku.... Kau....... kau?" Iya, aku akan membuat kita bersama lagi seperti dulu”. Dewi Bungsu bergetar tubuhnya karena hilang kekuatannya untuk melakukan terbang ke langgit. 

BACA JUGA:Bina Kampung Iklim di Musi Rawas Utara, KKKS Seleraya Merangin Dua Raih Penghargaan dari Gubernur Sumsel

Kategori :