Diantaranya Gindo Kuat dari Dusun Taba Pingin, Ki Jogel dari Selangit dan tamu lainnya.
Sebelum menghidangkan makanan para ibu-ibu memasak makanan.
Pada saat memasak sayur ternyata garamnya habis, maka diberitahukan kepada Depati Jalak Rogong.
BACA JUGA:Langkah Nyata BPJS Kesehatan Peduli Sesama melalui Donor Darah
Padahal pada zaman dulu, bumbu garam hanya ada di Palembang.
Depati Jalak Rogong kemudian mohon diri kepada tamu undangan untuk ke Sungai Kelingi.
Dengan sangat cepat Jalak Rogong mengambil perahu menuju ke Palembang membeli garam.
Saat sayur yang dimasak ibu-ibu mendidih, Depati Jalak Rogong kembali membawah garam yang diperlukan.
Setelah selesai persedekahan pernikahan Kademong dan Bering Kecik, untuk tempat mereka maka dibuatlah sebuah rumah.
Namun beberapa tahun kemudian Kademong dan Bering Kecik menghadap kepada kakaknya bermaksud meminta tanah baru sebagai tempat tinggal.
Jalak Rogong memberikan tanah kepada adik kandung dan iparya di Lubuk Kupang.
Tak lama kemudian Kademong dan Bering Kecik pindah ketempat yang baru di Dusun Lubuk Kupang yang sangat subur.
Bahkan banyak pula penduduk dari Ulak Kebur Tanjung Kemoneng ikut berpindah ke Dusun Lubuk Kupang.
Seiring waktu dusun tersebut semakin ramai dan untuk memimpin Dusun tersebut ditujuklah Bering Kecik.