Kawalu, Tradisi Suku Baduy Setiap Tahun, Tutup Kawasan Kampung, Berikut Maknanya

Senin 03-07-2023,03:30 WIB
Editor : Budi Santoso

Kendati tertutup untuk orang luar, masyarakat Baduy Dalam masih mengizinkan pejabat daerah atau pejabat negara untuk masuk, meski dibatasi hanya untuk lima orang.

Setiap kepala kampung atau puun wajib memimpin tradisi Kawalu di daerahnya dibantu oleh para Jaro Tujuh dan Baresan Palawari atau panitia pelaksana. 

BACA JUGA:Sumsel Barat Terbentuk, Lubuklinggau Sudah Siapkan Kantor Gubernur

Selepas menjalani ritual Kawalu, mereka mengadakan Seba dan secara beramai-ramai akan turun gunung menuju pusat kota untuk bertemu Ibu Gede dan Bapak Gede, masing-masing Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar.

Ketika turun gunung dan bertemu kedua pejabat itu, para tokoh masyarakat Baduy Dalam akan membawa hasil bumi seperti beras, pisang, gula aren, dan sayuran.

Perjalanan dari Desa Kanekes menuju pusat kota di Rangkasbitung dan Serang sejauh total 160 km pulang pergi dilakukan dengan berjalan kaki. 

Sejak dulu kala, para leluhur Baduy Dalam sudah melarang masyarakat mereka untuk menaiki kendaraan ke mana pun bepergian.(*)

Kategori :