Pendapat Buya Yahya Tegas Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Diperbolehkan, Begini Penjelasannya!

Sabtu 24-06-2023,13:13 WIB
Editor : Agung Perdana

Di samping itu, Buya Yahya juga menyampaikan pendapat lain yang difatwakan oleh Imam Syaffi.

Imam Syafii merupakan Imam Madzhab ketiga yang diikuti oleh mayoritas Muslim di Indonesia.

Secara umum, kata Buya Yahya, pendapat Imam Syafii memerintahkan umat Muslim agar patuh mengikuti keputusan penguasa atau pemerintah.

BACA JUGA:30 Santri Misro Arafah Lubuklinggau Ikuti Pelatihan Dasar Jurnalistik Bersama Linggau Pos Media Group

Sehingga, meski terjadi perbedaan pendapat terkait puasa Arafah, Buya Yahya mengembalikan persoalan ini kepada umat.

Sebab, pada kenyataannya terdapat dua pendapat yang bisa diikuti oleh umat Islam, termasuk di Indonesia terkait masalah perbedaan puasa Arafah ini.

Pasalnya, baik Imam Malik dan Imam Syafii, masing-masing punya dalil dan pandangan serta pemahaman tersendiri.

"Jika ada perbedaan pendapat semacam ini, mana yang boleh anda pilih? secara fikih anda boleh (pilih) salah satu," tandas Buya Yahya.

BACA JUGA:Santri Ponpes Misro Arafah Juara KSM 2022 Lubuklinggau, Bakal Dapat Anugerah Bintang Prestasi

Ustaz Adi Hidayat Bedah Perbedaan Hari Puasa Arafah

Umat muslim Arab Saudi yang tak berhaji tahun ini dipastikan akan lebih dulu menunaikan ibadah puasa Arafah 9 Dzulhijjah.

Puasa Arafah akan bertepatan dengan jemaah Haji yang akan wukuf sejak Ba'da Dzuhur hingga menjelang Maghrib di bukit Arafah.

Sementara itu di Indonesia sendiri puasa Arafah akan terjadi pada 28 Juni 2023, atau 10 Dzulhijjah di Mekkah.

BACA JUGA:Cuti Bersama Idul Adha 2023 Cuma 3 Hari, ASN Jangan Sampai Kebablasan!

Hal ini menjadi polemik karena terdapat sabda Nabi Muhammad SAW yang menyebut dilarang berpuasa saat hari-hari Tasyrik.

Hari-hari Tasyrik disebut sebagai hari orang-orang makan, mengingat terdapat momentum memotong hewan kurban.

Kategori :