Selain Puasa Ramadan, Berikut 9 Puasa Sunah dan Keutamaannya, yang Terakhir Paling Unik

Senin 24-04-2023,08:40 WIB
Editor : Endang Kusmadi

Puasa ini disunahkan selama enam hari di bulan Syawal, baik ditunaikan berturut-turut sejak tanggal 2 Syawal, di pertengahan, atau di enam hari terakhir.

Namun boleh juga ditunaikan secara berangsur dan tidak berturut-turut.

Hanya saja, bagi yang memiliki hutang puasa wajib di bulan Ramadhan, hendaknya dibayar terlebih dahulu sebelum menunaikan puasa sunah 6 hari ini.

من صام رمضان ثم أتبعه ستا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa selama satu tahun,” (HR. Abu Dawud).

BACA JUGA:Ucapkan Idul Fitri 1444 H, Gus Yaqut Ajak Masyarakat Digdayakan Diri

7. Puasa Dawud

Maksud puasa Dawud adalah selang sehari: sehari berpuasa, sehari berbuka.

Demikian seterusnya. Disampaikan Rasulullah SAW, puasa ini termasuk puasa sunah yang paling utama.

Sebab, tidak ada puasa yang memakan waktu sampai setengah tahun kecuali puasa Dawud ini dan tidak ada nabi yang kuat menunaikannya kecuali Nabi Dawud A.S.

أَفْضَلُ الصَّوْمِ صَوْمُ أَخِي دَاوُدَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا، وَيُفْطِرُ يَوْمًا

Artinya, “Sebaik-baiknya puasa adalah puasa saudaraku, yaitu Dawud. Ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari,” (HR. Ahmad).

Pada ulama fiqih berkesimpulan, jika tidak mampu menunaikan puasa Dawud, satu hari berpuasa dan satu hari berbuka, maka boleh pula dengan satu hari berpuasa dan dua hari berbuka.

BACA JUGA:9 Tradisi Lebaran Idul Fitri, Nomor 6 Bisa Uji Nyali, Nomor 8 Paling Dinanti Anak-anak

8. Puasa Bulan-bulan Haram

Bulan-bulan haram maksudnya adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menyebutkan bahwa Nabi SAW, menganjurkan berpuasa pada bulan-bulan tersebut.

Kategori :