Selain itu, hari Arafah termasuk hari di mana Allah banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.
Keutamaan adalah menebus dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang.
Selain itu, hari Arafah termasuk hari di mana Allah banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.
صَوْمُ عَرَفَةَ يُكَفر السنةَ الْمَاضيَةَ وَالبَاقيَةَArtinya, “Puasa Arafah melebur dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang,” (HR Muslim).
مَا من يوم أكثر من أن يعتق الله فيه عبداً من النار من يوم عرفةArtinya, “Tidak ada satu hari yang di dalamnya Allah lebih banyak membebaskan hamba dari siksa neraka selain hari Arafah,” (HR. Muslim).
BACA JUGA:Viral! Terlambat Datang Salat Idul Fitri, Walikota Disoraki Warga Hingga Turun dari Mimbar
Hanya saja orang yang sedang menunaikan ibadah haji tidak disunahkan menunaikan puasa ini. Mereka dianjurkan berbuka karena mengikuti apa yang dilakukan Nabi SAW. Salah satu tujuannya untuk lebih menguatkan doa pada hari itu. (Mushthafa Al-Khin, Al-Fiqhul Manhaji, [Damaskus, Darul Qalam: 1992], jilid II, halaman 98; dan Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhajul Qawim, [Beirut, Darul Kutub: 2000], jilid I, halaman 263).
2. Puasa Asyura dan Tasu’a
Puasa ini disunahkan pada tanggal 10 dan 9 Muharram. Keutamaannya menghapus dosa satu tahun ke belakang.
صيام يوم عاشوراء يكفر السنة الماضيةArtinya, “Puasa Asyura melebur dosa satu tahun yang lalu,” (HR Muslim).
Puasa Asyura ini disandingkan dengan puasa Tasu’a berdasarkan perintah Rasulullah SAW, meskipun beliau tidak sempat menunaikannya karena usia.
Hikmahnya adalah demi menjaga kesalahan dalam penentuan awal bulan dan juga untuk menyelisihi kebiasaan Yahudi, karena mereka juga biasa berpuasa pada tanggal 10. Sehingga jika tidak sempat pada tanggal 9, disunahkan pula pada tanggal 11.
BACA JUGA:Disayangkan, Saat Idul Fitri Warga Justru Rusak RSUD Rupit
3. Puasa Senin-Kamis
Puasa ini disunahkan setiap hari Senin dan Kamis setiap minggunya.
Keutamaannya adalah menyertai dilaporkannya amal manusia pada hari-hari tersebut.