"Kalau hari ini kebenaran memang hari libur," katanya.
Dijelaskan Tutuk, yang dikerjakan saat ini adalah proyek sumur bor bantuan dari Pemprov Sumsel untuk Yayasan Menara Fitrah. Proyek tersebut sudah melalui proses uji kelayakan oleh tim dari Pemprov Sumsel.
Di hari kelima pengerjaan, tepatnya pukul 18.00 terjadi musibah semburan material, pasir, batu kecil dan lumpur.
Seluruh pihak yang berwenang sudah dikoordinasi baik oleh pihak Menara Fitrah maupun pelaksana proyek.
BACA JUGA:Kasus Semburan Minyak Mentah di Muba, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
"Alhamdulillah menjelang adzan subuh semburan tersebut mereda. Terima kasih banyak atas bantuan dan doanya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada masyarakat Indralaya dan sekitarnya," tutupnya.
Terpisah, Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan semburan lumpur dari sumur bor yang terjadi di Kabupaten Inderalaya, Sabtu, 23 September 2022, bukan gas beracun atau lumpur yang membahayakan.
“Itu mungkin berupa artesis yang muncul ke permukaan, tapi sekarang sudah berhenti,” kata Deru usai meninjau Stadion Gelora Sriwija Jakabaring Palembang, dan menghadiri senam massal Gebyar Bank Sumsel Babel di Jakabaring Sport Center (JSC) Palembang, Minggu 25 September 2022.
Menurut Deru, semburan tersebut berasal dari sungai bawah tanah. Hal inilah yang menyebabkan sumur bor tersebut menyemburkan air ke permukaan. Hal ini sering terjadi di daerah lainnya.
BACA JUGA:Diduga Sewakan Lahan untuk Tempat ‘Kencing’ Solar, Oknum Polisi Ditahan
“Daerah Air Batu dan OKU Timur juga banyak seperti itu,” tuturnya.
Deru mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi hal seperti itu. Karena semburan tersebut bukan merupakan gas beracun ataupun lumpur yang dapat membahayakan.
“Bukan gas beracun ataupun lumpur jadi tidak berbahaya,” tukasnya.
Health, Safety, Security, and Enviromental (HSSE) Zona 4 Pertamina Prabumulih, sudah melakukan pengecekan lokasi semburan lumpur di dekat Asrama Putri SIT Menara Fitrah Indralaya sejak tadi malam hingga pagi ini, Minggu, 25 September 2022.
BACA JUGA:Propam Tahan Oknum Polisi Polda Sumsel Pemilik Lahan dan Rumah Megah Terbakar
Menurut Heru Riswanto, perwakilan HSSE Zona 4 Pertamina Prabumulih, berdasarkan hasil pengukuran dan monitoring di lokasi semburan lumpur, sudah tidak terbaca lagi gas mudah terbakar maupun gas beracun dari alat detector yang dimiliki Pertamina.