"Setelah semburan lumpur berhenti, kami langsung ukur dan ternyata Alhamdulillah sudah tidak terbaca lagi gas mudah terbakar maupun beracunnya," terang Heru.
Heru menyebut, pada saat terjadi semburan malam tadi, selain air dan lumpur memang sempat terdeteksi gas yang 100 persen mudah terbakar. Beruntungnya, setelah diukur menggunakan alat pengukuran gas tidak ditemukan CO atau H2S atau gas yang sifatnya beracun.
"Meskipun saat ini kondisi sudah terbilang aman, namun kami tetap mengimbau kepada masyarakat supaya jangan dulu melakukan aktivitas di areal tersebut," imbaunya.