"Baru satu titik, dengan upah 35 ribu per meter, baru ngebor kedalaman 120 meter, dan terjadi semburan," jelasnya.
Sementara itu, kondisi semburan minyak di Kelurahan Keluang Kecamatan Keluang saat ini sudah berhasil ditutup, namun dilokasi masih banyak warga yang mengambil sisa semburan minyak mentah.
Pantauan harianmuba.com hingga sore masih banyak warga yang mengambil sisa-sisa minyak disekitar titik semburan.
Sementara sumur yang menyemburkan minyak mentah terlihat sudah aman, terdapat juga police line disekitar titik semburan.
BACA JUGA:Akibat Semburan Minyak Mentah di Muba, Sekolah Sempat Diliburkan
Aroma bekas semburan minyak juga masih menyengat hidung. Jalan yang berada di lokasi semburan juga licin akibat semburan setinggi 100 meter di lokasi kebun milik warga.
Menurut warga, untuk satu jeriken berukuran 35 liter dihargai oleh pengepul Rp50 ribu.
“Kalau kami bawa jerigen ukuran 35 liter dibeli lagi samo orang di hulu seharga Rp50 ribu. Pakai motor ini cuma bisa mampu bawa dua jerike karena jalan di sini sudah licin,” terang An, warga yang ikut mengambil minyak.
Sejak semburan minyak terjadi, minyak yang berhasil dikumpulkan nyaris sebanyak 1.000 drum.
BACA JUGA:Ini Dia Perawat di Lubuklinggau yang Cabuli Adik Pasien
“Satu drum minyak nilainya Rp800 ribu. Yang dijual lagi oleh warga ke pengepul di Hulu (sebutan domisili pengepul),” terang An lagi. (*)