Cerita Sedih Jemaah Haji Indonesia Usia 19 Tahun yang Bercita-cita Menjadi Polwan

Cerita Sedih Jemaah Haji Indonesia Usia 19 Tahun yang Bercita-cita Menjadi Polwan

Zahrotun Ulinasroh (kanan) dan ibunya Husnul Khotimah --

LINGGAUPOS.CO.ID – Dari beberapa jemaah haji Indonesia yang termuda, ada Zahrotun Ulinasroh (19) dari Pati, Jawa Tengah. Namun ada kisah sedih dibalik keberangkatannya menunaikan haji.

Zahrotun Ulinasroh yang biasa disapa dengan Lina, bersama ibunya Husnul Khotimah (46) sudah berada di Makkah. Ia masuk ke Kloter 51 Solo (SOC).

Lina adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia kini menemani ibunya menunaikan rukun Islam kelima, menggantikan ayahnya yang sudah tiada.

Lina seharusnya yang menunaikan ibadah haji bersama ibunya, adalah sang ayah. Namun ayahnya menderita gagal ginjang, hingga akhirnya meninggal dunia pada 2020.

BACA JUGA:3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Pesawat Menuju Arab Saudi

“Bapak kan gagal ginjal, sudah kepikiran kalau tidak bisa berangkat. Terus bapak bilang ke saya, agar menggantikan naik haji,” ceritanya di Makkah, dikutip Rabu 21 Mei 2025.

Lina yang baru saja tamat SMA pada 2025 ini, mengaku saat itu tidak paham dengan wasiat ayahnya menggantikan haji. “Bingung, tapi saya bilang, mungkin nanti bapak bisa berangkat, nggak mungkin aku yang gantiin,” katanya.


Husnul Khotimah dan anaknya Zahrotun Ulinasroh menangis saat menceritakan kisah sedih keberangkatan haji mereka--

Ayah dan ibunya ditambahkan Lina daftar haji pada 2012, namun kemudian ayahnya menderita gagal ginjal selama 6 tahun, hingga meninggal dunia. 

Sebenarnya Lina memiliki seorang kakak perempuan, namun karena sudah menikah dan sudah pernah umroh bersama suaminya, makanya Lina yang diminta menggantikan ayahnya. Sedangkan adiknya masih kelas 6 SD.

BACA JUGA:Kisah Cinta Pasangan Lansia Naik Haji Bersama, Walaupun Harus Pakai Kursi Roda

Diakui Lina, ia sebenarnya sedih karena yang mendaftar haji adalah ayahnya. Namun akhirnya justru ia yang berangkat haji. “Karena bapak sudah kasih kepercayaan kepada saya, makanya saya berangkat,” ia menceritakan. 

Lina menceritakan sejak persiapan keberangkatan dari tanah air hingga tiba di Makkah pada 17 Mei 2025 , Lina selalu mendampingi ibunya. 

Beruntunglah, teman sekamarnya adalah para tetangga, sehingga Lina merasa banyak yang mendukungnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: