Ini Kata Kepala BNN Lubuk Linggau, Soal Pecandu Diajak Nyabu Konselor, Datang ke KDM

Ini Kata Kepala BNN Lubuk Linggau, Soal Pecandu Diajak Nyabu Konselor, Datang ke KDM

Kepala BNN Lubuk Linggau AKBP Himawan Bagus Riyadi--

BACA JUGA:Lapas Narkotika Muara Beliti Terima Kunjungan Anggota Komisi XIII DPR RI dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan

Kepada KDM, Dian mengaku adalah seorang single parent, sengaja datang menemui KDM naik bus bersama anaknya, untuk meminta bantuan.

Dian bercerita ia sehari-hari bekerja sebagai penjual nasi gemuk (nasi uduk) dan lontong sayur di RS Siti Aisyah Lubuk Linggau. 

Diceritakannya anaknya sudah 2 kali direhab di rumah Asa Silampari, karena kecanduan narkoba jenis sabu. Sang anakpun, yakni Raihan mengakui ia menggunakan narkoba, bahkan sejak SMP.

Raihan mengaku menggunakan narkoba, karena awalnya dikasih temannya. Ia awalnya menduga adalah rokok. “Dikasihnya bulan puasa, katanya kalau pakai puasanya tidak lapar,” kata Raihan,

BACA JUGA:Pinjam Modal Rp250 Juta, Pria di Palembang Janjikan Proyek Fiktif Rp1,8 Miliar di Bandar Lampung

Setelah itu, awalnya dikasih lama-lama membeli. Ia pun membeli dengan harga bervariasi, antara Rp50 ribu sampai dengan Rp100 ribu. Ia mengaku kalau tidak pakai dadanya panas, namun sudah setengah bulan tidak pakai.

Raihan juga mengaku sudah menikah, kendati umurnya 19 tahun. Namun kini berpisah dengan istrinya, dengan memiliki 1 orang anak.

Selama kecanduan tersebut, diakui Raihan ia sempat bekerja, namun terganggu dengan keinginan untuk menggunakan narkoba.

Dian juga bercerita, Raihan saat hendak menikah, mengamuk marah-marah minta dinikahkan. Padahal ia sudah mewanti-wanti, menikah tidak mudah. 

BACA JUGA:Sungai Kelingi Diracun, Warga Lubuk Linggau Temukan Ikan Mati, Polisi Selidiki Pelakunya

“Bawa pisau, ngamuk dia di rumah sakit (tempat Dian berjualan, red),” kata Dian. Namun kemudian istrinya tidak tahan dengan Raihan.

Raihan menceritakan, anaknya sudah 2 kali direhab dalam waktu 1 tahun, namun tidak ada perubahan. 

“Justru yang jadi konselor pendamping itu, pakai narkoba juga. Bahkan konselor juga ngajak gadai sepeda motor. Makanya tidak bisa sembuh malah tambah parah,” tambah Dian.

Tak berhenti di situ, Dian Nurhayati juga menyinggung adanya dugaan kekerasan fisik yang dialami anaknya selama menjalani rehabilitasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: