Mengungkap Esensi Zakat: Lebih dari Sekadar Kewajiban

Mengungkap Esensi Zakat: Lebih dari Sekadar Kewajiban--
Dalam era modern, sistem ekonomi yang mementingkan keuntungan pribadi sering kali menyebabkan kesenjangan yang semakin lebar. Akumulasi kekayaan hanya pada segelintir orang membuat sebagian besar masyarakat terjebak dalam kemiskinan struktural.
Solusi Keadilan Distributif
BACA JUGA:Ketahui, 10 Hal Ini Bisa Membatalkan Puasa Ramadan, Simak di Sini
Zakat hadir sebagai alat untuk menata ulang distribusi kekayaan. Melalui kewajiban ini, kaum kaya diingatkan untuk tidak hanya menimbun kekayaan, melainkan juga membantu mereka yang kurang beruntung.
Dimensi Psikologis dan Filosofis Zakat Mengurangi Keterikatan pada Materi:
Dengan menunaikan zakat, seorang muslim dilatih untuk tidak terlalu terikat pada harta benda. Hal ini membuka kesadaran bahwa kekayaan hanyalah sarana untuk mencapai kebajikan dan kesejahteraan bersama.
Makna “Zakat”
BACA JUGA:Ini Ibadah yang Bisa Dilakukan Perempuan Haid Saat Ramadan
Kata “zakat” sendiri mengandung arti suci, tumbuh, dan berkah. Ini menunjukkan bahwa melalui zakat, harta tidak hanya disucikan tetapi juga jiwa dibersihkan dari keserakahan dan individualisme yang berlebihan.
Artinya zakat bukan sekadar pengeluaran 2,5% dari penghasilan tahunan. Ia adalah filosofi keadilan sosial yang menekankan pentingnya berbagi rezeki dan mencegah penumpukan kekayaan pada segelintir orang.
Dengan menunaikan zakat, umat Islam tidak hanya menjalankan kewajibannya kepada Tuhan, tetapi juga turut menjaga keseimbangan dan keadilan dalam masyarakat, mengurangi kesenjangan, dan memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: