Benarkah Tulisan Santri yang Ditemukan Tak Bernyawa, ini Penjelasan Polisi Mura

Benarkah Tulisan Santri yang Ditemukan Tak Bernyawa, ini Penjelasan Polisi Mura

Surat wasiat yang ditinggalkan almarhum diserahkan polisi ke keluarganya--

Buat yang nemu surat ini hubungi (nomor hp dan nama ayahnya)

Aku Sayang Ibuk

BACA JUGA:Pemuda di Lubuk Linggau Bakar Diri Dengan Pertalite, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Itulah isi tulisan dari surat Ganding yang ditujukan kepada ibunya.

Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, melalui Kapolsek Megang Sakti, AKP Hendri SH, menjelaskan yang pertama kali menemukan GD adalah pedagang cabai.

Yakni saksi Eriktio dan Wahyu, keduanya ke dalam Pasar Megang Sakti untuk mengantarkan cabai ke pedagang Pasar Megang Sakti.

Saat mengendarai mobil Suzuki Carry Futura, lampu mobil depannya menyorot ke arah almarhum yang terdang tergantung.

BACA JUGA:Santri Ditemukan Tak Bernyawa di Pasar Megang Sakti Mura

Melihat tersebut saksi langsung keluar pasar dan menghubungi pemilik lapak, Fatmawati.

Sementara Fatmawati, menjelaskan pukul 00.30 WiB, di hubungi Wahyu, jika di lapaknya ada orang gantung diri, mengetahui hal tersebut saksi langsung menuju lapak. 

Sementara itu menurut keterangan Staf Kamtib MTs tempat korban sekolah, yakni Kasiyanto, bahwa almarhum memang sekolah di MTs.

Namun pada Minggu 22 September 2024, almarhum pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya di Desa Muara Megang Kecamatan Megang Sakti.

BACA JUGA:Santri Ditemukan Tak Bernyawa di Pasar Megang Sakti Mura, Baru Dikembalikan ke Pesantren

Sehingga pada Senin 23 September 2024, orang tua korban chat WA ke saksi Kasiyanto, menanyakan apakah korban libur. Namun dijawab Kasiyanto bahwa korban tidak libur, karena tidak ikut kemah . 

Mengetahui kalau anaknya pergi dari Pondok Pesantre, wali murid berjanji akan mengantarkan almarhum. Namun orang tua korban minta ijin dahulu, karena almarhum sedang sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: