Biografi Mayor Rukana: Pencetus Ide Pembakaran Kota Bandung dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

BACA JUGA:Peristiwa Bom Atom dan Kaitannya dengan Kemerdekaan Indonesia, Hal Ini yang Terjadi

Dengan keberanian dan kepemimpinannya, Mayor Rukana memimpin pasukannya dalam menyiapkan pembumihangusan kota. 

Pada malam 24 Maret 1946, perintah untuk membakar kota mulai dilaksanakan. Gedung-gedung penting, rumah-rumah, dan fasilitas lainnya dibakar, menjadikan Bandung sebuah lautan api.

Aksi ini tidak hanya memperlambat gerak maju musuh, tetapi juga menunjukkan semangat juang dan patriotisme yang tinggi dari rakyat Indonesia.

Kehidupan Setelah Bandung Lautan Api

BACA JUGA:Sambut HUT Kemerdekaan RI, Warga Empat Lawang Gelar Turnamen Piala Kades Pajar Bakti 2024

Setelah peristiwa Bandung Lautan Api, Mayor Rukana terus berjuang dalam berbagai operasi militer untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Keberaniannya dalam pertempuran dan dedikasinya terhadap tugas membuatnya dihormati oleh rekan-rekannya dan menjadi teladan bagi banyak prajurit muda.

Selain aktif dalam dunia militer, Mayor Rukana juga terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu masyarakat. 

Ia dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap kesejahteraan rakyat dan berusaha membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan.

BACA JUGA:Sejarah Awal Lomba Tarik Tambang di Indonesia, Untuk Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Warisan dan Penghormatan

Mayor Rukana meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 1985, namun warisannya tetap hidup. Jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam peristiwa Bandung Lautan Api, terus dikenang. 

Namanya diabadikan sebagai nama jalan, sekolah, dan berbagai fasilitas publik di Indonesia. Mayor Rukana dianggap sebagai salah satu pahlawan yang menginspirasi generasi muda dalam mengedepankan keberanian, dedikasi, dan cinta tanah air.

Mayor Rukana adalah figur penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perannya dalam peristiwa Bandung Lautan Api menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi penjajah dan dedikasinya terhadap negara.

Sumber: