Sabu dalam Pempek di Lapas Kayuagung, Kok Bisa Ya
Lagi, Pengunjung Lapas Kayuagung Keciduk Petugas Selundupkan Sabu, Kok Bisa--sumeks.co
BACA JUGA:Tol Muara Enim, Lubuk Linggau dan Bengkulu Dilanjutkan, ini Penjelasan Menko Perekonomian
Kejadian penyelundupan tersebut terjadi pada Senin, 22 Juli 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Kata Ki Agus, untuk pengirim barang haram sabu ini adalah seorang pemuda berinisial DI yang ingin menitipkan makanan untuk salah satu warga binaan Lapas Kayuagung berinisial RS.
“Petugas Lapas kami setiap barang yang akan masuk ke dalam Lapas wajib dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Pada saat pemeriksaan barang dilakukan oleh petugas P2U Regu III atas nama Zulfikar,” bebernya.
Petugas pun selanjutnya langsung mengamankan pemuda berinisial ID dan melaporkannya kepada KPLP.
“Atas kejadian itu pihak kita segera berkoordinasi dengan kepolisian Polres OKI untuk menindaklanjuti temuan ini dan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” sambungnya.
BACA JUGA:Warga Lubuk Linggau Simpan Ganja di Celana Dalam, Gimana Aromanya Ya
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran hukum, terutama yang berkaitan dengan narkoba. Pelaku akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sebelumnya, Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)berhasil menggagalkan aksi penyelundupan yang dititipkan oleh seorang pengunjung.
Ki Agus mengatakan peristiwa penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu itu terjadi pada Senin, 15 Juli lalu sekira pukul 14.30 WIB.
Yakni seorang pengunjung berinisial RI menitiapkan makanan untuk warga binaan atau napi di Lapas tersebut berinisial JK (28).
BACA JUGA:Buka Lahan Milik Sendiri, 4 Warga Musi Rawas Terancam Bayar Denda Rp10 Miliar, Begini Ceritanya
“Makanan berupa roti dan lainnya dititipkan oleh RI kepada petugas untuk JK, kemudian ini pulang. Tetapi petugas kami curiga dengan RI,” ungkapnya.
Kemudian, kata dia, oleh petugas jaga, makanan untuk warga binaan JK itu pun diperiksa. Yaitu roti berisikan selai coklat.
Yang mencurigakan ialah selain cokelat ini sudah keluar dan untuk kemasannya atau kantongnya juga sudah rusak.
“Roti kemasan itu kantongnya rusak seperti sudah dibuka dan ditutup kembali seperti masih segel,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: