Pro Kontra Revitalisasi Taman Kurma Lubuk Linggau, Dulunya Lapangan Merdeka, Berikut Sejarahnya
Pro Kontra Revitalisasi Taman Kurma Lubuk Linggau, Dulunya Lapangan Merdeka, Berikut Sejarahnya--Instagram @museumsubkoss_official88
LUBUK LINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Warcana Penjabat (Pj) Wali Kota LUBUK LINGGAU H Trisko Defriyansa melakukan revitalisasi Taman Kurma di Komplek Masjid Agung As-Salam menuai pro dan kontra.
Pj Wali Kota H Trisko Defriyansa beralasan revitalisasi Taman Kurma Lubuk Linggau bertujuan untuk lebih mempercantik.
Selain itu, Pemerintah Kota Lubuk Linggau memastikan hanya melakukan revitalisasi bukan merubah nama Taman Kurma menjadi Alun-alun Merdeka.
Sementara itu, aktivis Lubuk Linggau Andi Lala menyatakan, revitalisasi Taman Kurma hanya sekedar menjaga gengsi untuk kepentingan pribadi.
BACA JUGA:Soal Revitalisasi Taman Kurma Lubuk Linggau, Nanan Sudah Ingatkan Pj Wali Kota, Ini Sarannya
Menurut Andi Lala, kalaupun Pemerintah Kota Lubuk Linggau akan membuat alun-alun, harusnya bukan merubah fasilitas yang sudah ada.
Terlebih awalnya Taman Kurma Lubuk Linggau yang akan direvitalisasi ini diwacanakan menjadi Alun-alun Merdeka.
Jika hal ini benar, menurut Tokoh Masyarakat Lubuk Linggau H SN Prana Putra Sohe mengalami kemunduran.
Anggota DPR RI terpilih asal PKB itu beralasan, awalnya Taman Kurma Lubuk Linggau merupakan Lapangan Merdeka yang sering kali dimanfaatkan oknum untuk transaksi Narkoba dan Prostitusi.
Atas latar belakang itulah Wali Kota Lubuk Linggau 2 periode 2013-2018/2018-2023 H SN Prana Putra Sohe merubah Lapangan Merdeka menjadi Taman Kurma.
Dengan tujuan masyarakat muslim yang beribadah di Masjid Agung As-Salam menjadi khusyuk.
Nanan sapaan H SN Prana Putra Sohe sependapat jika Taman Kurma dilakukan revitalisasi tanpa harus merubah bentuk dan nama aslinya.
Lantas bagaimana sejarah Lapangan Merdeka itu sendiri?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: