Warga Lubuk Linggau, Musi Rawas, Muratara Siap-siap, BBM Pertalite Dihapus, Diganti dengan Bahan Bakar Ini

Warga Lubuk Linggau, Musi Rawas, Muratara Siap-siap,  BBM Pertalite Dihapus, Diganti dengan Bahan Bakar Ini

Warga Lubuk Linggau, Musi Rawas, Muratara Siap-siap, BBM Pertalite Dihapus, Diganti dengan Bahan Bakar Ini-Dokumen-LINGGAUPOS CO.ID

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID – Warga Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muratara yang memiliki  kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) Pertalite siap-siap mengganti dengan BBM baru. 

PT Pertamina berencana menghapus BBM jenis Pertalite di pasaran tahun ini. 

Rencana ini diungkapkan Pertamina sejak tahun lalu dimana Pertalite RON 90 masuk kategori BBM subsidi akan digantikan dengan Pertamax Green 92 yang memiliki kandungan oktan lebih tinggi. 

Lantas apa pengganti BBM Pertalite yang selama ini banyak digunakan warga Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muratara untuk kendaraan mereka? 

BACA JUGA:Terbaru, Segini Harga BBM Pertamina Mei 2024, Berikut Rinciannya dari Sumatera Hingga Jawa

Pemerintah ternyata telah menyiapkan pengganti BBM Pertalite yang selama ini dipakai untuk kendaraan di Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muratara. 

Pengganti BBM Pertalite untuk kendaraan di Kota Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muratara tersebut dibocorkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. 

Pemerintah berambisi mencampurkan BBM fosil dengan sari tumbuh-tumbuhan yang nantinta menjadi bioetanol. 

Tujuannya untuk menekan penggunaan bahan baku dari minyak fosil.  

BACA JUGA:BBM Pertalite Bakal Dihapus 2024, Begini Penjelasan Pertamina: Akan Setara Pertamax

Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth, Sabtu, 4 Mei 2024. 

Nah apakah mungkin BBM Pertalite yang selama ini digunakan kendaraan di Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muratara nantinya digantikan dengan bioetanol. 

Luhut mengatakan, tidak menutup kemungkinan BBM Pertalite nantinya digantikan dengan bioetanol, selain mengurangi minyak fosil, juga meningkatkan kandungan oktan agar lebih ramah lingkungan. 

Menurut Luhut, ada banyak alternatif tumbuh-tumbuhan di Indonesia bisa diambil sarinya menjadi etanol sebagai campuran bahan bakar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: