Beras Masih Mahal? Inilah 7 Cara Mengolah Bahan Pangan Alternatif Penggantinya yang Lezat dan Sehat

LINGGAUPOS.CO.ID – Saat ini beras sedang mengalami kenaikan harga. Saat beras sedang mahal, Ahli Gizi Universitas Airlangga (UNAIR), Lailatul Muniroh merekomendasikan bahan pangan alternatif yang mempunyai kandungan karbohidrat serupa.

Disebutkan beberapa bahan pangan alternatif ini yaitu singkong, ubi jalar, jagung, talas, kentang, beras merah serta beras ketan.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Kamis, 7 Maret 2024, Lailatul memberikan beberapa cara dalam mengolah bahan pokok alternatif supaya tetap sehat dan tentunya lezat.

1. Perhatikan cara memasak

BACA JUGA:Kabar Baik untuk Anak Kos dan Traveler, Bulog Akan Produksi Beras Sachet Lagi

Lailatul mengatakan metode memasak yang benar menjadi kunci dalam menjaga kandungan gizi bahan pokok alternatif.

“Metode memasak yang tepat adalah salah satu kunci untuk menjaga kandungan gizi bahan pokok alternatif. Sebaiknya, hindari memasak dengan cara menggoreng, karena dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori. Pilihlah cara memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang,” ucapnya.

2. Kombinasikan dengan protein hewani dan nabati

Lebih lanjut, Lailatul menyarankan untuk dapat mengkombinasikan bahan pokok dengan protein hewani dan nabati, seperti telur, ikan, daging, tahu, temped an kacang-kacangan.

BACA JUGA:Kepala Bapanas Klaim Harga Beras Mulai Turun, Begini Penjelasannya

“Protein adalah zat yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengontrol asupan makanan,” jelasnya.

3. Tambahkan sayuran dan buah-buahan

Jangan lupa, untuk menambahkan sayuran dan buah-buahan dalam menu makanan sehari-hari kamu.

“Sayuran dan buah-buahan adalah sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk kesehatan. Sayuran dan buah-buahan dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti diabetes, hipertensi, dan kanker. Sayuran dan buah-buahan juga dapat menambah variasi warna dan rasa pada hidangan,” tuturnya.

Sumber: