Kabar Baik untuk Anak Kos dan Traveler, Bulog Akan Produksi Beras Sachet Lagi

Kabar Baik untuk Anak Kos dan Traveler, Bulog Akan Produksi Beras Sachet Lagi

Bulog sempat meluncurkan produk beras kemasan sachet pada 2018 yang menyasar kalangan menengah ke bawah.-Tangkap Layar-sumber bulog.co.id

LINGGAUPOS.CO.ID - Siap-siap anak kos dan traveler, rencana Bulog akan produksi beras sachet lagi. Perum Bulog Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (SumselBabel) berencana kembali memproduksi beras sachet ukuran 200 gram.

Hal ini untuk mempermudah masyarakat mendapatkan beras dengan harga murah dan kualitas bagus.

Sebelumnya, Bulog sempat meluncurkan produk beras kemasan sachet pada 2018 yang menyasar kalangan menengah ke bawah.

Kepala Bulog Sumsel Babel Mohammad Alexander mengatakan beras sachet dapat memudahkan masyarakat mendapatkan beras berkualitas tinggi dengan porsi minimal yang menyasar segmentasi tertentu.

BACA JUGA:Turun Banget! Cek Harga Handphone Samsung S21 5G Per Maret 2024 dan Spesifikasinya

“Saat ini beras sachet masih belum masif dan belum punya lagi produknya. Tapi jika dilihat untuk pasar, lebih pas peruntukannya untuk anak kos, anak milenial, bisa. Karena mudah dibawa traveling seperti dibawa hiking,” terangnya dikutip, Selasa, 5 Maret 2024.

Apabila kembali diluncurkan ke publik, beras kemasan dengan porsi kecil itu rencananya dijual dengan harga mulai dari Rp2.500 per pcs. “Kalau memang ada instruksinya (memproduksi beras sachet), kita Bulog Sumsel Babel masih punya mesin untuk pengemasannya di gudang,” imbuhnya.

Bulog Sumsel berharap pemerintah juga dapat mendukung program-program unggulan pengadaan beras lokal serta produksi beras kualitas baik dari petani daerah untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.

Selain itu antusias masyarakat pada saat peluncuran di awal beras sachet Bulog tepatnya tahun 2018 lalu secara umum masyarakat menerima dengan respon yang positif.

BACA JUGA:Legenda MMA Royce Gracie Sempat Dukung Israel Kini Masuk Islam, Begini Ceritanya

Akan tetapi karena proses produksinya jadi tidak dilanjutkan lagi oleh pihak Bulog. Dan produk beras sachet pada waktu itu pun perlahan menghilang dan berhenti dari peredaran.

"Ada pernah di Papua, antusiasnya di pelosok, di pedesaan, animonya bagus. Tapi ya tidak kontinyu, ditambah marketingnya kurang," angkanya.

Bulog Sumsel berharap pemerintah juga dapat mendukung program-program unggulan pengadaan beras lokal serta produksi beras kualitas baik dari petani daerah untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.

"Kalau ada lagi (beras sachet) kami berharap ke Pemda dan pusat untuk support milik (beras) lokal dan meningkatkan produksi gabah. Paling tidak Bulog berharap ada seribu ton beras lokal yang memenuhi gudang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: