Muhammadiyah Sarankan Pemerintah Tidak Perlu Gelar Sidang Isbat, Ini Alasannya
![Muhammadiyah Sarankan Pemerintah Tidak Perlu Gelar Sidang Isbat, Ini Alasannya](https://linggaupos.disway.id/upload/724f43cc0b1c4a046bcdbb77556f720d.jpg)
Muhammadiyah Sarankan Pemerintah Tidak Perlu Gelar Sidang Isbat, Ini Alasannya --Pixabay.com
Nah jika ditetapkan hilal bisa dilihat di atas 4 derajat atau 6 derajat, guru besar UIN Syarief Hidayatullah itu memprediksi akan lebih banyak perbedaan dalam penetapan Idul Fitri.
“Nah tahun ini, di akhir Ramadan, posisi hilal sudah di atas 8 derajat, jadi harusnya hilal sudah bisa dilihat, tidak perlu sidang isbat,” jelasnya.
Sambil bercanda, Abdul Mu’ti menyebut sebenarnya Muhammadiyah lebih suka apabila yang lebih dulu itu Idul Fitri daripada awal puasa. Karena yang salat Idul Fitri akan lebih banyak.
“Tapi, kali ini yang lebih dulu adalah puasa. Coba cek nanti, yang ikut salah tarawih banyak gak? Kalau yang ikut tarawih sedikit, berarti warga Muhammadiyah tidak taat terhadap keputusan Majelis Tarjih,” kata Abdul Mu’ti sembari tertawa.
BACA JUGA:Awal Ramadan 1445 H Diputuskan 10 Maret 2024, Ini 134 Lokasi Pemantauan Hilal, Ada yang dari Hotel
Abdul Mu’ti menegaskan, Muhammadiyah menggunakan hisab dalam menentukan puasa dan Idul Fitri bagian dari sunnah, bukan bid’ah.
Dikatakannya dengan ilmu hisab, saat ini Muhammadiyah sudah menyusun kalender hingga 100 tahun ke depan.
“Jadi, hisab itu bukan bid’ah. Isyaratnya sudah ada di dalam Quran. Allah menciptakan matahari dan bulan itu agar umat mengetahui hitungan tahun dan hisab,” kata Abdul Mu’ti.
Abdul Mu’ti menyampaikan, Rasulullah saat itu belum melakukan hisab, karena memang masih ada keterbatasan ilmu.
BACA JUGA:Resep Opor Ayam Kuah Kuning yang Sedap dan Lezat, Sajian Ramadan Sayang Dilewatkan
Dalam ceramahnya, Mu’ti juga mengajak warga Muhammadiyah untuk melakukan gerakan sosial dengan berbagi kepada sesama di bulan Ramadan.
“Gerakan sharing, tapi bukan praktik karikatif, yang lebih banyak menonjolkan foto dan publikasi. Berbagi ini adalah investasi,” pintanya.
Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenang RI) akan putuskan kepastian awal Ramadan 1445 H pada Minggu, 10 Maret 2024.
Keputusan awal Ramadan 1445 H akan diambil melalui Sidang Isbat setelah melakukan pemantauan hilal di 134 titik lokasi tersebar di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: