Orang Indonesia Bangun Paling Pagi se-Asia, Mengungguli Jepang

LINGGAUPOS.CO.ID – Sebuah studi beberapa hari ini mengungkapkan bahwa orang Indonesia mempunyai kebiasaan bangun paling pagi di antara negara-negara Asia lainnya.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Senin, 4 Maret 2024, orang-orang di Indonesia cenderung bangun paling awal dibanding dengan yang lain di Asia, bahkan melampaui Jepang.

Orang Indonesia memiliki kebiasaan bangun paling pagi di antara negara-negara Asia lainnya, termasuk Jepang, Thailand, Filipina, Qatar, India, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, China, Uni Emirat Arab dan Taiwan.

Pada hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ritme hidup masyarakat Indonesia cenderung lebih mengutamakan kedisiplinan waktu bahkan melebihi negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan.

BACA JUGA:Horeee, 9.000 Ton Beras Impor dari Thailand Tiba di Palembang, Per Orang Dibatasi 10 Kg

Lebih lanjut dijelaskan dalam studi tersebut yang melibatkan survei terhadap lebih dari 10 ribu responden di seluruh Asia.

Dengan memfokuskan pada kebiasaan bangun pagi setiap orang. Kemudian perbandingan waktu bangun pagi antara negara-negara tersebut menghasilkan temuan yang mengejutkan.

Menurut informasi, hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa orang Indonesia memiliki kebiasaan bangun pagi sekitar pukul 05:00 WIB.

Yang mana menjadikannya negara dengan waktu tercepat untuk memulai hari.

BACA JUGA:Begini Caranya Kenapa Para Koruptor Bisa Bebas Bersyarat, ini yang Dilakukan

Sebagai perbandingannya, Jepang dan Korea Selatan yang diketahui sering dianggap mempunyai budaya kerja yang sangat disiplin.

Selain itu negara tersebut menurut survei memiliki waktu rata-rata bangun pagi masing-masing pukul 05:30 JST dan 06:00 KST.

Sementara itu,sejumlah faktor diidentifikasi sebagai penyebab kebiasaan bangun pagi orang Indonesia, termasuk budaya kerja keras, peran agama, serta cuaca yang cenderung hangat sepanjang tahun.

Selain itu juga, yakni perubahan gaya hidup masyarakat urban yang mana semakin dinamis juga turut berkontribusi pada tren ini.

Sumber: