Istana Bantah RI Berencana Jalin Normalisasi Hubungan dengan Israel
Istana bantah RI berencana jalin normalisasi hjubungan dengan Israel.--Instagram @unexplnd
LINGGAUPOS.CO.ID – Ari Dwipayana selaku Koordinator Staf Khusus Presiden membantah Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Jumat, 1 Maret 2024, bantahan tersebut disampaikannya sebagai respon pemberitaan media asing yang sebut bahwa RI berencana untuk jailn hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari.
Lebih lanjut, ia juga membantah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim utusan ke negara zionis tersebut.
BACA JUGA:Gawat Resesi Seks, Jepang Hadapi Krisis Populasi, Angka Pernikahan dan Kelahiran Turun Setiap Tahun
Ari mengatakan urusan luar negeri, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Luar Negeri yang sejauh ini dijabat oleh Retno LP Marsudi atas koordinasi dengan Menlu.
"Tidak benar Presiden sampai mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel. Posisi resmi Presiden diwakili oleh pernyataan dan sikap Menlu," jelas Ari.
Sementara itu juga, Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui juru bicaranya Lalu Iqbal mengiyakan pernyataan jubir istana.
“Semua yang dilakukan menlu selalu sesuai arahan Presiden. Menlu juga selalu melaporkan setiap selesai kegiatan yang beliau hadiri atau kejadian-kejadian penting di dunia yang perlu menjadi perhatian presiden,” ucapnya.
BACA JUGA:Korea Selatan Dikabarkan Banyak Suami Jadi Bapak Rumah Tangga, Benarkah? Cek Fakta Berikut
Menurut laporan dari Jewishlnsider, menyebut Israel dan Indonesia sejatinya berencana untuk mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023.
Ia juga mengklaim mendapat informasi dari tiga sumber yang terlibat dalam negosiasi tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen saat itu dan Presiden Indonesia Jokowi menyetujui rancangan akhir perjanjian bagi negara Yahudi dan Indonesia untuk bertukar kantor perdagangan.
Kemudian, sumber yang terlibat juga menyatakan, hal tersebut menjadi langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: