Bank Dunia dan Sri Mulyani Beri Tanggapan Soal Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran: Hati-Hati Defisit APBN

Bank Dunia dan Sri Mulyani Beri Tanggapan Soal Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran: Hati-Hati Defisit APBN

Program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jadi sorotan, setelah dipastikan masuk dalam APBN 2025.--Instagram @unexplnd

BACA JUGA:Indonesia Resmi Hapus Pajak Barang Mewah untuk Mobil Listrik, Sepenuhnya Ditanggung Pemerintah

Meskipun demikian, ia memastikan rincian program dari presiden terpilih akan dibicarakan lebih lanjut setelah keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) disahkan.

Ada juga rancangan defisit APBN pada 2025 sebesar 2,48 persen hingga 2,8 persen. Angka defisit tersebut melebar dari yang sudah ditetapkan untuk APBN 2024 sebesar 2,29 persen.

Padahal seperti yang disampaikan, APBN 2025 yang dilakukan di masa transisi pemerintahan terakhir Jokowi dengan pemerintahan baru pemenang Pilpres 2024 juga sudah memasukkan program makan siang gratis yang diusung capres Prabowo Subianto.

"Jadi yang paling penting adalah pertama adalah komunikasi antara pemerintah sekarang dengan pemerintah yang akan datang untuk bisa mewadahi di dalam rancangannya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

BACA JUGA:30 WBP Tes Urine Guna Pemenuhan Persyaratan untuk diusulkan Hak Integrasi di Lapas Narkotika Muara Beliti

Sementara itu, World Bank atau Bank Dunia juga ikut menyoroti program makan siang gratis yang kemungkinan akan dilaksanakan di Indonesia pada 2025.

Melihat program ini, Bank Dunia berharap pemerintah tetap memperhatikan batas defisitnya.

Satu Kahkonen selaku Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia-Timor Leste menyebut semua rencana presiden terpilih harus dipersiapkan secara matang, termasuk untuk makan siang gratis. Persiapan yang dimaksud salah satunya mengenai anggaran.

"Semua rencana perlu dipersiapkan, termasuk kesiapan anggaran dan juga ketersediaan sumber daya," kata Satu.

BACA JUGA:Resep Es Dogan, Cocok Diminum Saat Berbuka Puasa Ramadan 2024

"Kami berharap Indonesia mematuhi batas defisit fiskal 3% dari PDB yang ditentukan dalam undang-undang dan juga mempertahankan stabilitas makro-ekonomi dan stabilitas fiskal," tegasnya

Itulah informasi seputar Sri Mulyani dan Bank Dunia beri tanggapan soal program makan siang gratis Prabowo. Semoga bermanfaat. (*)

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI. Serta dapatkan update di Facebook di LINK INI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: