Heboh Massa Peduli Pemilu Demo Depan KPU Serukan Tolak Kecurangan: Usut Tuntas Sindikat Jokowi

Heboh Massa Peduli Pemilu Demo Depan KPU Serukan Tolak Kecurangan: Usut Tuntas Sindikat Jokowi

Heboh Massa Peduli Pemilu Demo Depan KPU Serukan Tolak Kecurangan: Usut Tuntas Sindikat Jokowi--instagram: terangmedia

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Massa Peduli Pemilu gelar aksi demo di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mereka serukan penolakan pemilu curang.

Sekelompok orang yang mengatasnamakan Masyarakat Sipil Peduli Pemilu dan Demokrasi menggelar demo yang bertajuk Keprihatinan.

Aksi demo itu dilakukan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat pada Jumat 16 Februari 2024 sore.

Para pendemo menilai, jika Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini digelar dengan berbagai kecurangan untuk memenangkan salah satu paslon.

BACA JUGA:PKS Lubuk Linggau Pastikan 3 Kursi, Hasil Pemilu Legislatif 2024, Berikut Penyebarannya

Massa juga menyebut kecurangan yang terjadi merupakan bencana nasional. Bahkan dalam narasi yang mereka sampaikan meminta agar KPU dan Bawaslu dibubarkan.

Selain itu massa menyuarakan agar Presiden Joko Widodo dicopot karena terlibat kecurangan dalam Pemilu 2024 ini.

Dalam video yang beredar terlihat massa aksi membawa tulisan-tulisan yang bertuliskan “Jokowi penjahat demokrasi”, tangkap dan adili Jokowi”, “Usut tuntas sindikat Jokowi”, hingga tulisan “ Pemilu curang demokrasi masuk jurang” .

Seperti yang terlihat dari video yang diunggah oleh akun @terangmedia, dikutip pada Sabtu 17 Februari 2024, terlihat salah seorang massa menyuarakan agar membubarkan KPU.

BACA JUGA:Ada yang Nyoblos 2 Kali, Muratara Potensi Pemilu Ulang, Ada KPPS Meninggalkan Lokasi Pemilihan

“Turunkan Jokowi, Bubarkan KPU, Bubarkan Bawaslu, Bubarkan,” Pekik salah seorang massa aksi.

Sementara itu, salah satu massa aksi yang juga merupakan Ketua Umum Relawan Anies Presiden Indonesia (R-PI) Fritz Alor Boy menyatakan mereka ingin agar ketua Hasyim Asy’ari diturunkan dari jabatannya.

“Target kami jelas, Ketua KPU digulingkan. Dan kalau KPU tidak bisa jujur, kita bubarkan saja KPU,” ujarnya.

Fritz pun menyoroti perhitungan perolehan suara menggunakan aplikasi Sirekap. Menurutnya, ada kecurangan secara struktur, sistematis, dan masif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: