Sejarah Nasi Kuning Saat Isra Mi'raj di Indonesia, Berikut Cara Membuatnya

Sejarah Nasi Kuning Saat Isra Mi'raj di Indonesia, Berikut Cara Membuatnya

Sejarah nasi kuning di perayaan Isra Mi'raj dan cara membuatnya --freepik.com

LINGGAUPOS.CO.ID -  Nasi kuning memang merupakan salah satu makanan khas nusantara yang populer di Indonesia.

Biasanya nasi kuning ini memang menjadi sajian khas dalam upacara adat atau acara-acara tertentu, termasuk disajikan saat perayaan hari keagamaan Islam yakni salah satunya adalah Isra Mi'raj.

Isra Mi'raj sendiri adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam.

Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

BACA JUGA:Jus Durian yang Segar dan Enak, Inilah Resep, Cara Membuat dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Nasi kuning adalah salah satu variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasa disajikan dengan bermacam lauk-pauk khas Indonesia.

Berdasarkan sejarahnya, nasi kuning adalah makanan yang berasal dari daerah Jawa, tepatnya saat munculnya kerajaan Hindu.

Ternyata nasi yang menjadi simbolis ini memiliki arti khusus dibalik warna yang dipilih. Menghimpun dari berbagai sumber, nasi kuning dimaknai sebagai sebuah ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas segala nikmat yang telah diberikan dalam upacara adat atau acara-acara tertentu yang digelar tersebut.

Warna kuning yang dipilih pada nasi ini menurut kepercayaan Jawa sendiri diartikan seperti emas yang dimana melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Dari situlah asal mula nama nasi kuning diberikan.

BACA JUGA:Miris, Sejumlah Siswi SMK di Kendari Diduga Pesta Miras dan Narkoba

Hadirnya nasi kuning diketahui karena umat Hindu yang menghidangkannya sebagai rasa terima kasih dan permohonan kepada dewa-dewi agar dijauhkan dari marabahaya.

Sementara itu, nasi ini juga diartikan sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Esa oleh kerajaan Islam yang berdiri di wilayah tanah Jawa. 

Sampai sekarang nasi kuning masih tetap eksis di seluruh wilayah Indonesia baik itu dalam acara-acara tertentu atau upacara adat maupun sebagai makanan sehari-hari yang dijual.

Biasanya nasi ini akan disajikan dengan dengan tambahan lauk untuk melengkapinya seperti bihun goreng, tempe orek, kentang balado, telor balado, ayam goreng dan lain sebagainya yang sesuai dengan selera. Tergantung dengan setiap orang atau setiap daerah masing-masing yang membuatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: