Indonesia Berpotensi Ekspor Produk Perdagangan Hijau Berkelanjutan

LINGGAUPOS.CO.ID – Indonesia mempunyai berbagai potensi untuk mengembangkan perdagangan hijau dan berkelanjutan ujar Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Pengembangan ini bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan memberi nilai tambah ekonomi untuk masyarakat.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Jum’at, 19 Januari 2024.

Kasan selaku Kepala Badan Kebijakan Perdagangan mengatakan sudah lewat masanya negeri ini mengekspor barang mentah. Untuk itu hilirisasi menurutnya penting.

BACA JUGA:Cerita Heri, Warga Muba yang Rumahnya Roboh Diterjang Banjir, Usai Salat Subuh Rumah Mendadak Miring

Dirinya menyebutkan, antara hilirisasi produk tambang yang dilakukan pemerintah, misal pada komoditas nikel yang menjadi bahan baku penting untuk kendaraan listrik.

“Di tingkat global, peringkat Indonesia sebagai eksportir sudah naik drastis dari urutan kedelapan pada 2021 menjadi urutan pertama pada 2022. 

Mengalahkan negara-negara yang sebelumnya menjadi eksportir produk nikel terbesar, seperti Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat,” ucap Kasan dalam Strategic Issues Forum di Jakarta.

Atas capaian tersebut, ia menjadi optimism untuk Indonesia. Dirinya menjelaskan upaya hilirisasi yang sudah dilakukan pada komoditas nikel perlu diperluas pada komoditas primer lainnya.

BACA JUGA:Netanyahu Sebut Akan Terus Serang Gaza Hingga 2025

Hal ini agar dapat mewujudkan perdagangan yang berkelanjutan sehingga cita-cita Indonesia menjadi negara maju di 2045 dapat terwujud.

"Ini optimisme bagi kita semua. Indonesia harus bisa kembangkan hilirisasi berkelanjutan," tegas Kasan.

Sementara itu, Bank Dunia juga merekomendasikan Indonesia untuk memperkuat kebijakan perdagangan yang mengarah kepada transformasi hijau.

Dari Country Director World Bank Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen menjelaskan Indonesia sudah menunjukkan kemajuan yang baik dalam memanfaatkan perdagangan untuk transformasi hijau.

Sumber: