Kamp Rohingya di Bangladesh Terbakar Hebat Hingga Ribuan Pengungsi Kehilangan Tempat Tinggal, Cek Faktanya
Kebakaran hebat melanda kawasan kamp pengungsi Rohingya yang ada di Cox’s Bazar, Bangladesh pada Minggu, 7 Januari 2024, waktu dini hari.--X @dwi_PAL1109
LINGGAUPOS.CO.ID - Kebakaran hebat melanda kawasan kamp pengungsi Rohingya yang ada di Cox’s Bazar, Bangladesh pada Minggu, 7 Januari 2024, waktu dini hari.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Rabu, 10 Januari 2024.
Diketahui ada sekitar 4 ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh yang kehilangan tempat tinggal setelah dugaan adanya serangan pembakaran yang menghancurkan kamp mereka.
Menurut informasi, akibat peristiwa kebakaran ini membuat sekitar 800 rumah terbakar.
BACA JUGA:Waduh, Pengungsi Rohingya Masuk DPT Pemilu 2024 di Jawa Timur, Kok Bisa
Bangladesh ini bagi mereka merupakan rumah, banyak di antaranya melarikan diri dari tindakan keras militer di 2017 lalu terhadap minoritas Muslim di negara Myanmar yang saat ini menjadi sasaran penyelidikan genosida PBB.
Faktanya, kejadian ini terjadi pada Minggu dini hari di sebuah kamp tersebut, yang membuat kobaran api membakar kompleks tempat penampungan bamboo dan terpal yang padat, sebagaimana yang disebut oleh Mizanur Rahman, komisaris pengungsi.
"Sedikitnya 711 shelter terbakar habis dan 63 rusak sebagian," kata Rahman seraya menambahkan bahwa lima pusat pendidikan dan dua masjid juga ikut hancur.
Ia juga menambahkan, kebakaran tersebut menyebabkan 4 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Dan menurutnya, tidak ada yang kebetulan, dan api sudah bisa segara dikendalikan.
"Kami telah memerintahkan penyelidikan atas kebakaran tersebut," tambahnya. "Kami menduga ini adalah tindakan pembakaran." Lanjutnya.
Dari pihak badan pengungsi PBB mengatakan.
"Kebakaran besar merusak banyak tempat penampungan pengungsi", dan menambahkan bahwa mereka "mendukung orang-orang yang terkena dampak".
Sebagaimana hasil penelusuran, untuk cek fakta mengenai kebakaran tersebut. Diketahui kebakaran di puluhan kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh ini dikatakan sering terjadi, terutama pada musim kemarau pada November hingga April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: