Belajar Toleransi yang Dicontohkan Rasulullah SAW

Belajar Toleransi yang Dicontohkan Rasulullah SAW

Belajar Toleransi yang Dicontohkan Rasulullah SAW--instagram: moderat.jakarta

BACA JUGA:Ammar Zoni Kembali Ditangkap Polisi Dengan Kasus Sama, Riwayat Pendidikannya Jadi Sorotan

Seluruh manusia tidak akan bisa menolak sunnatullah ini. Dengan demikian, bagi manusia, sudah selayaknya untuk mengikuti petunjuk Allah Swt. 

Dalam menghadapi perbedaan-perbedaan tersebut. Toleransi antarumat beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu risalah penting yang ada dalam sistem teologi islam. 

Karena Allah Swt sudah mengajarkan pada kita cara untuk menghadapi keragaman yang memang tidak bisa dipungkiri, yaitu dengan menerima perbedaan sebagai nikmat atau rahmat. 

Artinya perbedaan itu sebagai suatu berkah, karena dengan perbedaan itu kita bisa dialog, kenal mengenal, menguji argumentasi tanpa melihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adat istiadat.

BACA JUGA:Pemandangan Langka, Ribuan Ton Ikan Sarden Mati Terdampar di Pantai Jepang

Harus kita bedakan antara sikap toleransi dan sikap sinkretisme. Sinkretisme adalah membenarkan semua keyakinan/agama. Hal ini sangat dilarang dalam islam karena termasuk sifat syirik. Allah Swt berfirman:

“sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah swt hanyalah islam”. QS Ali-Imran:19).

Ada beberapa di dalam Al-Quran yang bermuatan toleransi.

Pertama, toleransi dalam keyakinan dan menjalankan peribadatan. Dari pengertian ini, konsep terpenting dalam toleransi islam adalah menolak sinkretisme, yakni kebenaran itu hanya ada pada islam dan selain islam adalah bathil.

BACA JUGA:Ann Maymann: Sebaran Hoaks dan Narasi Kebencian Terhadap Pengungsi Rohingya, Siapa yang Menyebarkan?

Allah swt berfirman: “Barangsiapa yang mencari agama selain islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) dari padanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS Ali Imran : 85).

Kemudian kebenaran yang diturunkan oleh Allah swt di dunia adalah pasti dan tidak ada keraguan sedikitpun kepadanya.

Dan kebenaran itu hanya ada di agama Allah Swt. “kebenaran itu datang dari Tuhanmu. Maka janganlah engkau termasuk kalangan orang yang bimbang (QS Al Baqarah :147).

Kaum mukmin derajat kemuliaannya dan kehormatannya lebih tinggi daripada orang-orang non-muslim dan lebih tinggi pula daripada orang-orang munafik (ahlul bid’ah). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: