Hewan Buas Serang Rusa di Pendopoan Bupati Musi Rawas, BKSDA Sumatera Selatan Berikan Penjelasan

Hewan Buas Serang Rusa di Pendopoan Bupati Musi Rawas, BKSDA Sumatera Selatan Berikan Penjelasan

Kandang rusa di Pendopo Bupati Musi Rawas yang diserang hewan buas--

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Kematian dua ekor rusa di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Musi Rawas menimbulkan misteri. Hewan buas apa yang menyerang.

Dua ekor rusa di rumah dinas yang berada di Kelurahan Puncak Kemuning Kecamatan Lubuklinggau Utara II itu, ditemukan mati.

Ada bekas gigitan dan cakaran di kaki rusa yang ditemukan mati. Namun dagingnya tidak habis dimakan oleh hewan buas tersebut.

Selasa 7 November 2023 pagi, dua ekor rusa yang mati selanjutnya dikuburkan oleh petugas di halaman belakang Pendopoan Bupati Musi Rawas.

BACA JUGA:Soal Hewan Buas di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Musi Rawas, Kasat Pol PP Berikan Penjelasan

Selanjutnya, Rabu 8 November 2023, dilakukan pembersihan di lokasi yakni dengan cara menembang pohon yang ada di sekitar.

Saat ini masih ada dua rusa lagi di kendang tersebut. Kandang rusa dikelilingi pagar, dan di dalamnya ada kendang kecing untuk rusa tidur.

Berkaitan dengan kejadian ini, masih misteri hewan buas apakah yang menyerang kedua rusa tersebut. Sementara di lokasi ditemukan jejak kaki hewan buas.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Selatan Wahid Nurrudin menjelaskan mengenai adanya hewan buas di Pendopo Bupati Musi Rawas ia sudah mendapatkan informasi dari KPH Lakitan Bukit Cogong.

BACA JUGA:Heboh, Hewan Buas Berkeliaran di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Musi Rawas, Mangsa 2 Ekor Rusa

Bahkan ia juga sudah dikirimi bekas jejak hewan buas, yang diduga menyerang kedua rusa tersebut.

Ia menjelaskan kalau melihat dari jejak kaki yang ada di kendang tersebut, diperkirakan bukan bentuk kaki jenis kucing.

“Bukan jejak kaki kucing-kucingan, baik itu kucing hutan, macan dahan maupun harimau yang terbesar,” jelasnya kepada LINGGAUPOS.CO.ID.

Menurut Wahid, bentuk jejaknya atau tapaknya lebih mirip dengan anjing. “Karena bentuk jejak seperti itu adalah anjing, bisa saja anjing liar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: