Kronologi Tawuran Muntilan Magelang, Akibat Simpatisan PDIP dan Kelompok Massa Saling Serang

Kronologi Tawuran Muntilan Magelang, Akibat Simpatisan PDIP dan Kelompok Massa Saling Serang

Kronologi Tawuran Muntilan Magelang, Akibat Simpatisan PDIP dan Kelompok Massa Saling Serang --instagram: magelang_info

BACA JUGA:Perbedaan Antara Yahudi, Yudaisme dan Israel, Yuk Simak

Dari video yang beredar, massa dalam bentrok itu membakar sejumlah kendaraan roda dua.

Kronologi Tawuran

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menduga, tawuran di Muntilan itu melibatkan kelompok BSM dan Bregodo Wirodigdo 

yang merupakan Laskar PDI-P Yogyakarta dengan GPK Militan bersama ketua Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Anang Imamudin.

BACA JUGA:Hukum Menikahi Pacar Karena Terlanjur Hamil Akibat Zina, Yuk Simak

Stefanus menyebut bahwa bentrok dipicu oleh gesekan antara GPK Militan dan BSM yang merupakan Laskar PDI-P Yogyakarta.

Ia juga menjelaskan kronologi terjadinya tawuran, saat itu, massa dari BSM tengah pulang ke arah Yogyakarta. Namun, saat tiba di Batikan Pabelan, terjadi gesekan dengan massa dari GPK Militan.

Massa dari BSM yang tiba di depan kantor DPC PDI-P Prumpung Muntilan juga diadakan oleh oknum GPK Militan, kedua kubu sempat terlibat aksi lempar batu. Yang menyebabkan adanya korban luka.

GPK Militan bersama dengan Anang Imamudin dan anggotanya memblokade jalan untuk mengundang BSM.

BACA JUGA:Curi HP di Motor Polisi, Pria Lubuklinggau Diamankan di Warnet, Ternyata Residivis

Blokade itu dilakukan lantaran GPK yang tak terima dengan gesekan yang terjadi di Batikan Pabelan. 

“Kemudian (GPK Militan) berusaha memblokade Jalan Pemuda untuk menghadang laskar PDIP Jogja” terang Stefanus.

Anang Imamudin dan anggota Laskar Bregodo Wirodigdo Yogyakarta juga sempat beradu mulut sampai akhirnya bentrok pecah ketika kedua kubu saling lempar batu.

Meski demikian, pihak kepolisian juga menyebut bahwa tidak ada korban jiwa akibat bentrok itu. Namun, Kapolres Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono mengatakan, keributan itu telah menyebabkan kerugian materi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: