Karmin, Pewarna Makanan dari Serangga, yang Kehalalannya Diperdebatkan, NU dan MUI Beda Pendapat

Karmin, Pewarna Makanan dari Serangga, yang Kehalalannya Diperdebatkan, NU dan MUI Beda Pendapat

Karmin, Pewarna Makanan dari Serangga, yang Kehalalannya Diperdebatkan, NU dan MUI Beda Pendapat--freepik

LINGGAUPOS.CO.ID – Pewarna makanan alami karmin (carmine), kini sedang jadi perdebatan mengenai kehalalannya.

Karena, pewarna alami tersebut terbuat dari serangga atau sejenis kutu daun disebut Cochineal yang dihancurkan.

Cochineal adalah serangga yang hidup di tanaman kaktus Opuntia ficus-indica yang banyak ditemukan di Amerika Selatan. 

Karmin diperoleh dengan cara mengeringkan dan menghancurkan serangga cochineal, kemudian mengekstraksi pigmen merahnya. 

BACA JUGA:Apakah Orang Meninggal Kecelakaan Arwahnya Gentayangan, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Dalam perjalanannya, karmin telah digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman selama berabad-abad. 

Saat ini, karmin banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman, seperti yoghurt, permen, es krim, saus, dan minuman ringan. 

Karmin juga digunakan dalam produk kosmetik, seperti lipstik, bedak, dan pewarna rambut. 

Namun, pada Selasa 29 Agustus 2023, Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jawa Timur mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa karmin hukumnya haram dan najis. 

BACA JUGA:Ini Pesan Ustadz Das'ad Latif untuk Polisi: Jangan Merasa Miskin, Syukuri Baju Coklatmu

Dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari nuonline.go.id, dijelaskan bahwa fatwa ini dikeluarkan setelah LBMNU Jawa Timur melakukan kajian dan pembahasan mendalam mengenai hukum karmin. 

Lebih lanjut, hasil LBM PWNU Jawa Timur memutuskan bahwa bangkai serangga (hasyarat) tidak boleh dikonsumsi karena najis dan menjijikkan, kecuali menurut sebagian pendapat dalam madzhab Maliki.

Sementara itu diketahui pada 2011, Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui Keputusan Komisi Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2011, menjelaskan bahwa serangga cochineal merupakan serangga yang hidup di atas kaktus dan makan pada kelembaban dan nutrisi tanaman. 

Cochineal merupakan binatang yang mempunyai banyak persamaan dengan belalang dan darahnya tidak mengalir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: