Fakta Miris Ini Jadi Penyebab Utama Banyak Anak Muda Terjerat Pinjaman Online

Fakta Miris Ini Jadi Penyebab Utama Banyak Anak Muda Terjerat Pinjaman Online

Fakta Miris Ini Jadi Penyebab Utama Banyak Anak Muda Terjerat Pinjol--Pixabay.com

LINGGAUPOS.CO.ID – Kendati pinjaman online telah mengubah akses masyarakat Indonesia terhadap kredit, tren ini tidak selalu sejalan dengan pertumbuhan literasi keuangan di kalangan penduduknya. Hal ini terutama di kalangan dewasa muda.

Saat ini, populasi dewasa muda Indonesia seringkali terjebak oleh kecenderungan impulsive atau keinginan akan kepuasan instan, mendorong mereka untuk mengejar pinjaman yang cepat dan mudah tanpa mempertimbangkan risiko yang terkait.

Ada banyak faktor yang menyebabkan muda-mudi Indonesia terjebak dalam utang.

Peneliti Center of Digital Economy and SME, INDEF mengatakan mayoritas usia muda terjerat pinjol karena untuk memenuhi gaya hidup semata, seperti membeli pakaian, gawai, traveling dan konser.

BACA JUGA:Benarkah Pinjol Ilegal Tidak Perlu Membayar, Berikut Faktanya

“Jadi banyak leisure, traveling, gawai, konser music, dan sebagainya, anak-anak muda ini kan adaptasi internetnya tinggi seiring perkembangan teknologi. 

Tapi, pinjol bukan untuk makan sehari-hari atau beli kebutuhan pokok” kata Nailul dalam acara bersama GajiGesa, dikutip Sabtu, 23 Oktober 2023.

Faktor lain yang memicu peningkatan prevalensi pinjaman online di kalangan dewasa muda Indonesia adalah perubahan perilaku dari generasi sebelumnya ke generasi muda saat ini.

Secara historis generasi yang lebih tua cenderung menghindari utang, bahkan untuk pembelian besar seperti mobil.

BACA JUGA:Kasus Bunuh Diri Karena Terlilit Hutang Pinjol, Simak Agar Menjadi Pelajaran

Sebaliknya, generasi yang lebih mudah seperti generasi X dan Z lebih terbuka untuk berhutang demi memenuhi hasrat gaya hidup, seperti menghadiri konser dan pergi berlibur.

Anak muda sekarang terjebak dengan kebiasaan pengeluaran yang berlebihan, tekanan ekonomi, pembiayaan pendidikan, dan tingkat literasi pinjaman yang rendah.

Selain itu, gaya hidup juga menjadi faktor penting yang menyebabkan masalah yang tidak hanya berdampak pada kalangan dewasa muda, tetapi juga masyarakat pada umumnya.

Pinjaman online tumbuh pesat di Indonesia. Pada Juni 2023, pinjaman rata-rata untuk pemuda di bawah 19 tahun mencapai Rp2,3 juta, semntara untuk usia 20-34 tahun adalah Rp2,5 juta, padahal pendapatan rata-rata pemuda hanya Rp 2 juta per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: