Dapat Jodoh di Musi Rawas, Bujang Tua Bantu Kesultanan Palimbangan, Perang di Sungai Musi dan Sungsang

Dapat Jodoh di Musi Rawas, Bujang Tua Bantu Kesultanan Palimbangan, Perang di Sungai Musi dan Sungsang

Cerita rakyat Musi Rawas Bujang Tua mencari jodoh-dokumen-linggaupo.co.id

CERITA RAKYAT, LINGGAUPOS.CO.ID – Dapat Jodoh di Musi Rawas, Bujang Tua Bantu Kesultanan Palimbangan, Perang di Sungai Musi dan Sungsang.

Bujang Tua yang meniliki nama asli Si Kumbang mendapat jodohnya setelah merantau dari Rejang Lebong ke Musi Rawas. 

Jodoh yang didapat Bujang Tua hasil dari pertapaannya dan mendapatkan petunjuk lewat ayam beruge kesayangannya. 

Setelah mendapatkan jodoh gadis bernama Siti, Bujang Tua mendapat jukukan Tuah Negeri dan membantu Kesultanan Palimbangan yang diserang tentara Belanda

Dengan strategi yang dimiliki Bujang Tua, akhirnya Belanda pergi dari Kesultanan Palimbangan. Berikut kisahnya. 

BACA JUGA:Sejarah Sungai Kelingi, Lintasi Rejang Lebong, Lubuklinggau dan Musi Rawas, Jalur Perdagangan Rempah

Dusun Rantu Boso merupakan awal mula adanya Dusun Tuah Negeri di wilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Konon menurut cerita, di Dusun Rantu Baso ada seorang perantau asal Dusun Rejang Sawah Lebong (Rejang Lebong) yang mencari jodoh bernama Si Kumbang. 

Orang banyak mengenal Si Kumbang dengan panggilan Bujang Tua yang mempunyai kesaktian tinggi.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, ini Fakta Menarik Makan Apel di Pagi Hari

Untuk mencari jodohnya, Si Kumbang melakukan pertapaan hingga bermimpi diminta pergi berayut di aliran Sungai Kelingi membawa ayam jago. 

Konon menurut cerita, Si Kumbang setiap hari pekerjaannya memikat ayam hutan atau ayam beruge. 

Si Kumbang karena usianya sudah sangat dewasa, maka masyarakat menjulukinya Bujang Tua. 

Si Kumbang telah berusaha mencari pendamping hidupnya alias jodoh namun nasip dan takdir yang belum berpihak kepada dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: