Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda, ini Asal Usul, Makna dan Sejarah Panjat Pinang

Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda, ini Asal Usul, Makna dan Sejarah Panjat Pinang

Ilustrasi sejarah panjat pinang.--

 

LINGGAUPOS.CO.ID - Panjat pinang adalah mainan tradisional yang telah mengakar dalam budaya Indonesia.

 

Sejarah panjat pinang sangatlah kompleks, hal tersebut membuat permainan tersebut membuat permainan masih eksis hingga saat ini.

 

Panjat pinang menjadi salah satu lomba yang hadir saat perayaan HUT RI pada 17 Agustus dan masyarakat selalu antusias ketika menyaksikan lomba ini.

 

Lomba panjat pinang ternyata memiliki sejarah panjang dan filosopi mendalam.

BACA JUGA:4 Fakta Demo Penolakan Indomaret di Lesung Batu Muratara, Simak Ulasannya

 

Dikutip dari Instagram resmi Ditjen GTK Kemdikbud RI, lomba panjat pinang berasal dari hiburan panjat tiang ketika orang Belanda berada di Indonesia pada zaman kolonialisme. Uniknya, lomba ini masih eksis bahkan puluhan tahun setelah Indonesia merdeka.

 

Dikutip LINGGAUPOS.CO.ID di era.id sejarah panjat pinang merupakan tradisi panjat pinang memiliki akar yang berhubungan dengan zaman penjajahan Belanda. Pada masa itu, lomba panjat pinang sering diadakan oleh orang Belanda sebagai bagian dari acara besar seperti perayaan pernikahan atau hajatan lainnya. Meskipun demikian, lomba ini melibatkan peserta dari kalangan pribumi.

 

Asal mula panjat pinang juga berkaitan dengan peringatan Koninginnedag atau Hari Ratu di Belanda. Setiap tanggal 31 Agustus, perayaan ini digelar untuk memperingati kelahiran Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.

 

Masyarakat Hindia Belanda (Indonesia) pada waktu itu diharapkan berkumpul untuk merayakan momen ini dengan berbagai festival, karnaval, pasar kaget, dan termasuk lomba panjat pinang. Tradisi ini dalam bahasa Belanda dikenal dengan sebutan "de Klimmast," yang berarti memanjat tiang.

BACA JUGA:CPNS 2023, Kementerian Pertanian Kembali Membuka Lowongan

 

Sejarah mencatat bahwa panjat pinang sudah ada sejak tahun 1930-an, seperti yang diungkapkan dalam buku "Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal" oleh Fandy Hutari. Lomba panjat pinang menjadi daya tarik dalam berbagai perayaan seperti pernikahan, kenaikan jabatan, dan ulang tahun.

 

Meskipun terlihat sederhana, panjat pinang memerlukan usaha keras, kerja sama tim, dan strategi khusus. Peserta lomba dibagi menjadi beberapa regu yang bergantian memanjat pohon pinang setinggi 5-9 meter, yang biasanya sudah diolesi minyak sebagai pelumas. Upaya mereka adalah untuk mencapai hadiah yang ditempatkan di puncak pohon pinang.

 

Hadiah yang diperoleh dari panjat pinang umumnya berupa bahan makanan seperti beras, tepung, roti, keju, gula, dan pakaian. Pada waktu itu, hadiah semacam itu dianggap mewah bagi masyarakat pribumi. Peserta lomba adalah orang-orang pribumi, sementara para orang Belanda (meneer-meneer) menjadi penonton yang tertawa melihat upaya warga lokal dalam memanjat pohon pinang dengan penuh semangat.

 

Lomba panjat pinang adalah salah satu tradisi atau permainan yang sering dilakukan dalam berbagai perayaan tradisional di Indonesia, terutama pada acara Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus.

BACA JUGA:Warga Muratara Tolak Indomaret, Ternyata Ada Provinsi Sama Sekali Tidak Ada Indomaret dan Alfamart

 

Asal usul lomba panjat pinang tidak memiliki catatan yang pasti, tetapi diperkirakan berasal dari budaya nusantara yang telah ada sejak lama.

 

Konon, lomba panjat pinang memiliki akar dalam ritual keagamaan atau upacara adat suku-suku di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: