Cerita Rakyat Musi Rawas, Bujang Bekorong jadi Raja, Dihianati Enam Dehe, Begini Jadinya

Cerita Rakyat Musi Rawas, Bujang Bekorong jadi Raja, Dihianati Enam Dehe, Begini Jadinya

Bujang Bekorong sebuah cerita rakyat dari Desa Muara Kati Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Tuah Negeri Pasang Strategi, Belanda Takut Dengan Busa Warna Merah

Lalu ketiganya berpelukan, penuh keharuan, sementara saudara-saudara Dewi Bungsu melihat dari kejauan langit sambil melambaikan tangannya tanda perpisahan yang sudah menjadi takdir. Akhirnya ketiganya hidup kembali di istana kerajaan yang meraka impikan penuh kedamaian. 

Dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas, awal mulanya, Bujang Bekorong tinggal di pondok sederhana bersama Neneknya.

Kesehariannya, Bujang Bekorong disibukan dengan membuka lahan dan bertani. Bujang Bekorong hari-harinya hanya dihabiskan di dalam pondok.

Sesekali turun dari pondok menyempatkan membantu Neneknya dan mandi ke sungai, atau buang hajat.

BACA JUGA:Cerita Rakyat Keramat Moneng Tekending di Musi Rawas, Pemimpin Suku Kubu Marah, Seberangi Sungai Satu Langkah

Pada suatu hari diriwayatkan Bujang Bekorong mengahadap Neneknya untuk mohon izin dan restu akan berjalan.

Bujang Bekorong ingin sekali berkeluarga, namun la kurang ada keberanian untuk menemukan calon pendampingnya. 

Dengan keberanian yang telah direncanakan Bujang Bekorong berbicara serius dengan Neneknya. Mendengar maksud Cucunya untuk keluar pondok mencari kehidupan baru, sang Nenek berat hati.

Namun untuk perubahan hidup mungkin lebih baik untuk cucunya, nenek pun tidak keberatan. 

BACA JUGA:7 Bidadari Mandi di Telaga Musi Rawas, Bikin Patah Hati Pemuda Perantau Asal Curup, Begini Kisahnya

Sang nenek kemudian memberikan isyarat dengan cerita, andai cucunya ingin mencari pendaping hidup, cobalah menemukan suatu tempat yang namanya Mahligai. 

Nenek pun menceritakan bahwa Maligai itu adalah tempat mandinya para bidadari yang turun dari kerajaan langit. Bidadari khayangan itu turun ke bumi dan mandi di Mahligai setiap malam Jum'at. 

Mendengar cerita neneknya tentang mahligai membuat Bujang Bekorong bersemangat untuk menemukan tempat tersebut. 

Sang Nenek membekali Bujang Bekorong dengan seekor ayam beruge putih untuk dibawa selama berjalan.Ayam itu sebagai petunjuk Bujang Bekorong untuk menemukan tempat perhentiannya dalam mengembara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: