Cerita Rakyat Musi Rawas, Bujang Bekorong jadi Raja, Dihianati Enam Dehe, Begini Jadinya

Cerita Rakyat Musi Rawas, Bujang Bekorong jadi Raja, Dihianati Enam Dehe, Begini Jadinya

Bujang Bekorong sebuah cerita rakyat dari Desa Muara Kati Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID –  Bujang Bekorong merupakan cerita rakyat mengkisahkan seorang pemuda yang merantau untuk mencari jodoh. Bujang Bekorong julukan seorang pemuda yang tinggal di telang jauh dari keramaian. 

Cerita rakyat Bujang Bekorong ini tidak asing lagi ditelinga dan menjadi legenda di Desa Muara Kati, Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut (TPK), Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. 

Setyelah merantau, Bujang Bekorong mendapatkan jodoh seorang putri yang turun dari khyayangan bernama Dewi Bungsu. Lantas keduanya menikah, dan Bujang Bekorong dangkat menjadi raja. 

Saat permaisuri Dewi Bungsu hami 3 bulan, Bujang Bekorong pergi mengembara ke Negeri Palembang. Sebagai penganti sementara, Dewi Bungsu untuk memimpin kerajaan selama ditinggalkan Bunag Bekorong. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Bujang Bekorong Musi Rawas, Pemuda Asal Telang, Merantau Bertemu Jodoh Dewi Khayangan

Sebelum berangkat, Bujang Bekorong menitipkan pesan kepada Enam Dehe (pembantu perempuan yang masih gadis) agar menjaga dan melayani Dewi Bungsu selama dia mengembara. 

Kepercayaan yang diberikan Bujang Bekorong kepada Enam Dehe ini ternyata dihianati. Lantas bagaimana jadinya?

Dehe Enam pun menyanggupi dan siap menjalankan perintah Bujang Bekorong dan Permaisurinya Dewi Bungsu. Pergilah Bujang Bekorong mengembara meninggalkan kerajaannya dan permaisurinya yang sedang mengandung tiga bulan. 

Sepeninggal Bujang Bekorong mengembara ke negeri Palembang, Permaisuri Dewi Bungsu selalu direpotkan dengan keberadaan Dehe Enam yang lama kelamaan menjadi sulit diperintah dan diatur. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Ini Sosok Si Kumbang, Asal Mula Dusun Tuah Negeri, Dulunya Dusun Rantu Baso

Dehe Enam bertingkah laku seenaknya di kerajaan yang sementara waktu dipimpin Dewi Bungsu. Dengan sikap Dehe Enam yang selalu, membuat jengkel Dewi Bungsu berusaha untuk membiarkannya.

Karena la sangat memikirkan kandungannya yang sudah memasuki usia 9 bulan yang menurut hitungan normal sudah menunggu harinya.

Saat yang dinanti pun tiba, Dewi Bungsu melahirkan, Dehe Enam berusaha menolong Dewi Bungsu dengan caranya sendiri. Ternyata Dehe Enam sudah merencanakan niat jahatnya kepada Dewi Bungsu. 

Dewi Bungsu akhirnya melahirkan seorang putra. Dalam ketidak berdayaan Dewi Bungsu, Dehe Enam melancarkan aksinya dengan cara membunuh Dewi Bungsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: