Sejarah Lakitan Musi Rawas, Dulunya Dusun Lembak Lapan, Pecah Perang Berebut Wilayah, Begini Jadinya
![Sejarah Lakitan Musi Rawas, Dulunya Dusun Lembak Lapan, Pecah Perang Berebut Wilayah, Begini Jadinya](https://linggaupos.disway.id/upload/27cbf0cf9c29a72d90b86e6a7f2a9949.jpg)
Salah satu peninggalan sejarah di wilayah Lakitan yang dulunya disebut Dusun Lubuk Lapan-Dokumen-
BACA JUGA:Wali Kota Lubuklinggau Buatkan Rekomendasi Bersama Eksekutif dan Legislatif untuk Sumsel Barat
Lembak Lapan sangat strategis karena berada di sepanjang Sungai Serut.
Kondisi ini membuat banyak penduduk dari daerah lain berdatangan dan menetap disana.
Setelah meninggal, Bujang Jawe dimakamkan di dusun yang sekarang dikenal dengan nama Desa Lakitan.
Makam Bujang Jawe oleh warga sekitar disebut Keramat Bujang Jawe.
BACA JUGA:DPRD Sumatera Selatan Setujui Pemekaran Provinsi Sumsel Barat, APBD Rp11 Triliun Jadi Alasan
Semakin hari penduduk dusun semakin bertambah. Melihat banyaknya penduduk yang datang dan menetap, maka para penduduk mendirikan Dusun dusun atau desa lainnya.
Di sepanjang aliran Sungai Serut tersebut terdapat delapan dusun dari Lubuk Pandan sampai dengan Muara Megang.
Konon orang menyebutnya Lembak Lapan yang terdiri dari delapan dusun atau disebut juga Marga Sikap Dalam Musi.
Karena di daerah Lembak Lapan ini sangat subur dan berada di aliran Sungai Serut, maka penduduk dusun selain berkebun dan bercocok tanam mereka juga menangkap ikan.
BACA JUGA:Tol Musi Rawas Lintasi 3 Kecamatan, Berikut Perkembangannya
Sebab di Sungai Serut dulunya dikenal masyarakat banyak sekali ikan.
Selain untuk dimakan sendiri, ikan tangkapannya diawetkan dengan cara diasap (salai) dan dijual dengan penduduk lainnya.
Mendengar Dusun Lembak Lapan sangat subur dan hasil perkebunannya berlimpah, hal ini mengundang rasa penasaran Suku Pasemah.
Untuk datang ke Dusun Lembak Lapan, awalnya mereka hanya ingin melihat dan memastikan kebenaran berita yang disampaikan dari mulut kemulut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: