Cerita Rakyat Musi Rawas, Sejarah Kerajaan Lubuk Penjage Muara Kelingi, Sekarang Bernama Desa Lubuk Tua

Desa Lubuk Tua di Kabupaten Musi Rawas konon dulunya merupakan sebuah kerajaan bernama Lubuk Penjage dipimpin raja dari Jawa.-Dokumen-Cerita Rakyat Musi Rawas
BACA JUGA:Sejarah Dusun Terawas Musi Rawas, Dikelilingi 6 Keramat, Mitos Ada Ikan Seluang Kebal
Selain itu juga tuan putri tidak menunjuk kemewahan dan sifat kebangsawanannya melainkan tampil secara sederhana bergaul seperti rakyat biasa, selalu ceria tegur sapa yang santun.
Sehingga menambah kekaguman di kalangan rakyat Lubuk Penjage.
Pada suatu tahun terakhir yang dianggapnya tahun keberuntungan, semua ternak berkembang biak, hasil pertanian berlimpah ruah.
Karena perdagangan banyak mendatangkan keuntungan, maka ditahun itu Raja Haji Abdulah Kadir Jailani menikahkan putri pertamanya Dewi Nadar Bulan.
BACA JUGA:Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu
Selain itu sekaligus sedekah bumi dan syukuran selama tujuh hari tujuh malam mengundang kerajaan tujuh dari hulu dan tujuh dari hilir dengan acara yang sangat meriah berbagai hiburan ditampilkan.
Pada saat acara berlangsung datanglah seorang jejaka yang bernama Kenayan berasal dari negeri seberang Pulau Jawa dengan tujuan merantau mencari pekerjaan.
Setelah sampai di Kerajaan Lubuk Penjage, Kenayan merasa kagum melihat keramaian yang begitu meriah dan banyak hiburan.
Karena merasa penasaran, maka Kenayan bertanya pada penduduk apa gerangan yang terjadi.
BACA JUGA:Asal Mula Dusun Selangit Musi Rawas, Diambil dari Nama Ikan Diawetkan, Begini Ceritanya
Penduduk menjelaskannya pada Kenayan, bahwa di Kerajaan Lubuk Penjage ini sedang ada sedekah bumi serta syukuran pernikahan Tuan Putri Dewi Nadar Bulan.
Dengan perasaan asing dan lugu, Kenayan berjalan untuk mendekati dan melihat acara demi acara dan langsung berjalan menuju kedepan.
Tiba-tiba para penonton berteriak histeris karena tiang istana roboh. Seluruh rakyat yang menonton berjatuhan karena tertimpa tiang.
Secara cekatan Kenayan menahan tiang yang patah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: